Berita

Hukum

Di Polda Metro Jaya, Enam Anak Panti Asuhan Cerita Diperlakukan Kasar

SENIN, 24 FEBRUARI 2014 | 18:30 WIB | LAPORAN:

Selama enam jam, enam anak yang diduga menjadi korban panti asuhan, Yayasan Kasih Sayang Bunda menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya, Senin (24/2). Keenam anak itu berinisial, J (12), Y (13), YE (14), LA (17), JJ (9), YA (13).

"Mereka lancar-lancar saja memberikan keterangan apa yang dialaminya," kata pengacara LBH Mawar Saron, Jhon Situmeang di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/2).

Jhon, adalah perwakilan LBH Mawar Saron yang mengadvokasi para anak korban kekerasan itu. Menurut dia, selain keenam orang anak itu, penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap anak-anak lain.


"Masih ada lagi namun di tempat yang kami rahasiakan," lanjut dia.

Dia menambahkan, keenam anak itu menjelaskan kepada penyidik soal apa yang mereka alami. Salah satunya, mengenai peristiwa pemukulan yang diketahui menggunakan sapu, gesper, selang, sandal. Mereka juga menjelaskan bahwa mereka hanya mendapatkan makanan berupa indomie.

"Mereka mendapat perlakuan tidak wajar," demikian Jhon.

Seperti ramai diberitakan, Serpong digegerkan adanya panti asuhan yang diduga melakukan penyiksaan terhadap anak-anak panti. Lokasi panti asuhan berada di kawasan elite Summarecon Gading Serpong, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Pengelola Panti Asuhan 'Samuel' yang juga pemuka agama setempat terseret dalam dugaan penyiksaan ini.

Kasus dugaan penyiksaan ini diungkapkan Kepala Divisi Non Litigasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mawar Saron, Jecky Tengens. LBH Mawar Saron mengaku mendapat laporan dugaan penyiksaan dari anak yang berhasil melarikan diri berinisial H, yang sudah berusia 20 tahun.

Menurut Jecky, H menceritakan pengalamannya itu kepada pihak donatur yang kerap menyumbangkan uang dan materi kepada panti asuhan. Dari pengakuannya, kata Jecky, H mengaku dirinya dan puluhan anak-anak asuh lain sering disiksa pemilik panti.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya