Berita

Aburizal Bakrie

Wawancara

WAWANCARA

Aburizal Bakrie: Kami Memiliki Banyak Kader Militan Di Banten

MINGGU, 22 DESEMBER 2013 | 10:54 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Partai Golkar menegaskan tidak akan memecat kadernya, Gubernur Banten Ratu  Atut Choysiah  karena tersangkut kasus korupsi.  Partai Berlambang yakin, suara Golkar tidak bakal tergerus di wilayah paling barat pulau Jawa tersebut.

Ditetapkannya Gubernur Banten Ratu Atut Choysiah se­bagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dipre­dik­si banyak kalangan dapat meng­gerus suara Partai Golkar di wi­layah tersebut pada pe­milu 2014.

Banten selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung suara partai Beringin. Pada pemilu 2009 Golkar berada di peringkat ke­dua setelah Partai Demokrat.


Ratu Atut ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi terkait kasus sengketa Pilkada Lebak terkait mantan Ketua MK Akil Mochtar dan proyek pengadaan alat kesehatan di Banten.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie optimis kasus Atut tidak akan menggerus suara Golkar di Banten pada pemilu mendatang.

Berikut ini kutipan wawancara Rakyat Merdeka dengan Ical usai menghadiri acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Ma­jelis Permusyawaratan Orga­nisasi (MPO) Ormas MKGR di Ho­tel Kartika Chandra, di Ja­karta, belum lama ini.

Bagaimana penilaian Partai Golkar terhadap kasus Ratu Atut?

Partai Golkar mengedepankan asas praduga tak bersalah.

Kita berharap ibu Atut bisa fo­kus untuk menyelesaikan masa­lah hukum yang dihadapinya sampai selesai.

Maksudnya apakah Atut akan dipecat?
Bukan. Tidak ada pemecatan.  Maksudnya, kita ingin mem­beri­kan kesempatan kepada bu Atut untuk memberikan perhatian ke­pada kasus yang dihadapinya. Selama ini kami menilai beliau sebagai kader terbaik partai Golkar.

Banyak yang mendesak Atut agar mengundurkan diri sebagai Gubernur. Tanggapan Anda?
Kami menyerahkan kepada aturan hukum. Saya kira sudah ada Undang-Undang yang me­ngaturnya (tidak wajib mundur men­jadi tersangka). Wakilnya bisa lebih aktif di dalam men­jalankan roda pemerintahan di  Provinsi Banten.

Atut ditetapkan menjadi ter­sangka menjelang pemilu 2014, Apakah Anda tidak mencium ada aroma politis di dalam kasus ini?

Tidak. Golkar tidak pernah ber­pikiran buruk. Kalau ini masalah hukum, Golkar berpandangan, se­tiap masalah hukum maka harus diselesaikan dengan cara-cara hukum juga.

Jadi bukan serangan terhadap Partai?
Kami melihat tidak ada hubu­ngannya dengan partai. Karena kader partai lain juga banyak yang menjadi tersangka kasus korupsi.

Anda tidak khawatir suara Golkar akan turun di Banten akibat  kasus Atut?
Insya allah tidak akan ada pe­nu­runan suara partai Golkar. Perlu anda ketahui, kami kuat di Banten. Di daerah ini kami  me­miliki banyak kader-kader yang memiliki militansi tinggi dalam memenangkan pemilu legislatif dan pemilu presiden 2014. Kita lihat saja nanti, saya optimis Partai Golkar akan tetap menjadi partai pemenang.

Terkait dengan Mukernas MKGR, Anda menyerukan kepada kader partai agar tidak ada multi skenario Pilpres. Apakah ada kader yang mulai menelikung?

Pemilu sudah dekat. Pemilu le­gislatif tidak sampai 4 bulan lagi dan pemilu presiden tidak sampai 7 bulan lagi.

 Sejak reformasi Partai Golkar belum pernah menyatukan keme­nangan Pileg dan Pilpres. Saya ingin menyatukan itu dan saya yang mengajak kader Golkar untuk mewujudkannya.

Atau jangan-jangan ada ka­der partai Golkar yang  me­miliki calon lain selain Anda?
Tidak ada. Itu pernyataan saya hanya untuk mengingatkan, jangan sampai nanti ada yang berpikiran lain. Cukup satu calon presiden saja, sebab kalau Golkar pecah, suara juga akan pecah dan kita semua yang rugi. Jadi saya tidak mau ada skenario lain, hanya ada satu skernario yakni memenangkan Partai Golkar.

Artinya kalau kader yang men­calonkan atau dicalonkan partai lain tidak boleh?
Kalau itu lain. Kalau ada kader dicalonkan  Partai lain, kami menganggap  itu sebagai sebuah kehormatan.

Tidak apa-apa. Ka­mi bangga artinya   kader partai Golkar itu pandai-pandai dan dibutuhkan ketokohannya buat partai lain.

Anda terlihat begitu op­timis Golkar akan menang pemilu?

Iya, tetapi dengan catatan tidak ada multi sekenario. ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya