MPR terus mensosialisasikan empat pilar berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tapi pejabat negara tetap saja melakukan penyalahgunaan wewenang dan korupsi. Padahal, antara lain pesan penting dalam empat pilar itu adalah kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pertanyaannya, bagaimana mungkin terwujud kesejahteraan seluruh rakyat bila pejabatnya tetap sibuk merampok uang rakyat.
Menanggapi hal itu, Ketua MPR Sidarto Danusubroto mengatakan, pejabat negara sangat paham mengenai empat pilar. Tapi kalau niatnya melakukan korupsi, tentu tidak bisa dibendung dengan memahami empat pilar.
“Meski pejabat terus korupsi, sosialisasi empat pilar tetap dilanjutkan. Tindakan korupsi itu tidak bisa dikaitkan dengan paham empat pilar. Tidak bisa juga dikatakan sosialisasi empat pilar itu gagal,’’ kata Sidarto Danusubroto kepada
Rakyat Merdeka, di Jakarta, pekan lalu.
Berikut kutipan selengkapnya; Kalau korupsi terus, bukan kah itu tidak menghayati nilai-nilai Pancasila?Seharusnya sih kalau menghayati nilai-nilai Pancasila, tentu muncul kesadaran dari seluruh elemen mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk di sini tidak mau melakukan korupsi. Sebab, korupsi itu pasti merugikan rakyat.
Barangkali sosialisasinya kurang mantap?Sosialisasi sudah dilakukan dari dulu, dan terus dilakukan. Ini kembali kepada niat pribadi-pribadi pejabat itu.
Apa sosialisasi itu hanya tugas MPR?Tidak dong, sosialisasi empat pilar ini bukan hanya tugas MPR, tapi juga tugas DPR dan DPD. Bahkan tugas kita semua elemen masyarakat, termasuk parpol.
Kalau parpol yang setengah hati melaksanakan itu, berarti diragukan untuk membangun bangsa dan negara ini.
Kerusuhan terus terjadi, apa sosialisasi empat pilar tidak berhasil?Bukannya tidak berhasil. Kesadaran sebagai bangsa besar harus timbul dari masyarakat dan para pemimpin, termasuk pemimpin agama. Di zaman reformasi ini semua bebas mengecam orang lain dengan sebutan sesat. Padahal yang bisa mengecam ajaran itu sesat adalah Allah. Jepang agamanya Shinto. Kalau masalah ritual kalah dengan kita. Tapi dalam berperilaku mereka lebih baik. Tidak ada korupsi dan pungli.
Apa yang salah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita?Karena ada kelompok merasa paling benar. Mudah-mudahan dengan sosialisasi empat pilar ini masyarakat bisa menyadari arti berbangsa dan bernegara. Perbedaan adalah kekayaan Indonesia. Maka harus kita terima. Jangan dijadikan konflik.
Terobosan apa yang dilakukan untuk sosialisasi empat pilar?Berbagi cara kami lakukkan. Misalnya, Goes to Campus, Wayang Kulit Empat Pilar, Wayang Golek Empat Pilar, Ketoprak Empat Pilar, Cerdas Cermat Empat Pilar dan mencipta lagu Empat Pilar. Semua kami laksanakan dengan sungguh-sungguh. Bahkan beberapa kali Presiden juga hadir.
Ke mana saja sosialisasi dilakukan?Targetnya di semua kota, termasuk di Perguruan Tinggi. ***