Berita

Ito Sumardi

Wawancara

WAWANCARA

Ito Sumardi: Tantangan Kabareskrim, Penjahat Makin Sadis & Berani Bunuh Polisi

MINGGU, 01 DESEMBER 2013 | 09:56 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Inspektur Jenderal Suhardi Alius dinilai tepat menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrimn) Polri.  Sebab, bekas Kapolda Jawa Barat berani menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

“Pak Alius orangnya cerdas dan berani. Nggak pandang bulu untuk menegakkan kebenaran. Nggak peduli siapa yang membeking. Kalau penjahat pasti disikat,’’ kata bekas Kabareskrim,’Ito Sumardi,’kepada Rakyat Merdeka, Batavia Building, Jakarta, Kamis (28/11).

“Saya yakin dia bisa mewujudkan apa yang dicita-citakan oleh Kapolri Pak Sutarman,” tambahnya.


Menurut calon Duta Besar Indonesia untuk Myanmar itu, Suhardi adalah tipe pemimpin yang mau turun ke lapangan untuk mengatasi berbagai gejolak yang terjadi di masyarakat.

“Dulu saat ada demo, dia pernah turun langsung untuk ikut menenangkan massa. Itu kan bisa menjadi contoh yang baik bagi bawahan,” tandasnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Sejak kapan Anda mengenal Suhardi Alius?
Saya sudah mengenal Pak Alius sejak dia menjadi Kapolda Batam, 2005 kalau tidak salah. Saat itu saya menjadi Kapolda Riau.

Barangkali kinerjanya sudah menurun?
Memang sudah sangat lama mengenalnya, tapi  Insyaallah saya yakin dia tidak berubah. Trackrecord-nya juga bagus, dia pernah dipercaya menjadi salah satu Direktur PTIK, Penyidik Utama Dit II Bareskrim Polri dan Direktur Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Bareskrim Polri pada 2009.

Kemudian menjadi Kadiv Humas Mabes Polri, dan terakhir Kapolda Jawa Barat. Saat di Mabes Polri itu dia menjadi bawahan saya, dan saya sudah melihat kinerjanya. Makanya saya cukup yakin.

Apa buktinya Alius pemberani?
Saat menjadi Dir Tipiter Mabes Polri, Pak Alius pernah harus menangani kasus Illegal Logging. Dalam kasus itun kebetulan ada banyak pihak tertentu yang terlibat. Tapi dia tidak peduli, dan terus mengusut kasus ini. Begitu juga saat menjabat Dir Krimum Polda Metro.

Tantangan apa yang harus dihadapi Kabareskrim?
Tantangan terbesar yang  dihadapi Kabareskrim sekarang adalah perubahan zaman yang kian capat. Kondisi sekarang itu sangat berbeda. Para penjahat makin sadis, dan berani membunuh polisi. Sementara masyarakat makin apatis terhadap Polri, apapun yang dilakukan selalu dinilai salah. Perubahan zaman itu ibarat deret perkalian.

Sementara pelayanan Polri ibarat deret hitung. Maka Pak Alius perlu melakukan terobosan.

Terobosan apa?
Pembenahan sistem. Polri harus melakukan kajian mendalam yang melibatkan para ahli, untuk melihat akar permasalahannya, dan mencari solusinya. Misalnnya, sekarang kan banyak SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah tidak sesuai. Misalnya memberikan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang anaskis.

Kalau melakukan yang seperti itu kan masyarakat langsung protes. Padahal memang begitu prosedurnya.

Seperti apa itu?
Pertama, koordinasi lintas sektoral harus ditingkatkan. Tingkatkan komunikasi dengan anggota-anggota di daerah, tekankan agar mereka bisa menjaga profesionalisme saat bekerja.

Selain itu, arahkan agar para anggota polri bisa menjalin hubungan baik dengan mayarakat di daerahnya masing-masing.

Kedua, libatkan masyarakat di dalam menjalankan keamanan. Selama ini kan masyarakat selalu berpikir, keamanan hanya menjadi tanggung jawab pihak kepolisian.

Pada kenyatannnya kan tidak. Anggota Polri itu terbatas jumlahnya, tidak mungkin Polri bisa mengcover seluruh daerah. Makannya Polri memerlukan bantuan dari masyarakat. Saya itu bermimpi bisa dilakukan kegiatan siskamling seperti dulu. Masyarakat ikut menjaga lingkungannya dengan mengikutsertakan anggota Polri.

Ketiga, masyarakat perlu memberikan dukungan secara terbuka terhadap kepolisian, agar para anggota Polri tidak gamang. Selama ini kan masyarakat hanya mengkritik polri. Kalau polisi melakukan sweeping dengan sedikit keras misalnya, langsung diprotes masyarakat. Kantor polisi langsung dirusak.

Padahal SOP-nya seperti itu. Giliran ormas yang melakukan sweeping dan bertindak layaknya aparat penegakk hokum, tidak ada protes. Makannya sekarang sudah waktunya para tokoh masyarakat untuk memberikan dukungan terbuka terhadap polri.

Bukankah banyak oknum Polri bermasalah?
Memang harus diakui, kalau di internal Polri juga banyak masalah. Tentunya ini juga menjadi tugas Pak Alius untuk ikut membenahinya. Kuncinya kembali lagi kepada pembenahan sistem di internal Polri.

Kejahatan itu kan bisa terjadi karena ada niat dan kesempatan. Anggota Polri butuh disejahterakan, dan dia punya jabatan yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan itu. Makanya dua hal inilah yang harus diminimalisir.

Caranya?
Dengan memperketat pengawasan internal dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi. Misalnya, kalau dulu tes masuk saja dilakukan dengan sistem computer, sehingga kalau ada teman atau kerabat yang menitipkan seseorang, kami tidak bisa berbuat apa-apa.

Karena komputer tidak bisa diajak kompromi. Menurut saya cara seperti itu sangat membantu.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya