Munculnya wacana ‘Golkar Perjuangan’ dalam Rapimnas Partai Golkar hanya mengacaukan perjuangan untuk menangkan Golkar dalam Pileg 2014.
“Nggak ada Golkar Perjuangan. Kami hanya satu, yakni Partai Golkar,’’ tegas Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar kepada Rakyat Merdeka, di sela-sela Rapimnas Partai Golkar, Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, munculnya wacana Golkar Perjuangan itu karena pengurus DPD Tingkat II (kabupaten/kota) tidak diundang mengikuti Rapimnas Partai Golkar.
Akar Tandjung selanjutnya mengatakan, pengurus DPD Tingkat II Partai Golkar seluruh Indonesia tetap solid mendukung Partai Golkar meski mereka tidak diundang.
“Kalau kita tidak solid, bagaimana bisa menangkan Pileg. Wacana Golkar Perjuangan itu hanya kacaukan perjuangan menjadi pemenang dalam Pileg 2014,’’ kata Akbar.
Berikut kutipan selengkapnya;Nggak mungkin terjadi wacana itu?Itu nggak mungkin. Partai Gokar akan pecah konsentrasinya jika di tengah perjuangannya memenangkan Pileg dan Pilpres 2014 muncul wacana seperti itu. Apalagi kalau sampai memperebutkan posisi Ketua Umum.
Bagaimana kalau wacana pergantian ketua umum terus diwacanakan?Kalau terus disuarakan, tentu ini bisa mengganggu. Makanya kami harus fokus menangkan Pemilu 2014 saja.
Siapa pun yang berkeinginan menjadi Ketua Umum Golkar tidak menjadi persoalan. Hanya saja terlalu pagi bila dari sekarang dibicarakan.
Apa salah kalau ada yang menyatakan siap menjadi ketua umum?Tidak. Kalau mengenai adanya orang berminat jadi ketua umum Partai Golkar, silakan saja. Tapi tunggu waktunya.
Kapan?Tentu saat penyelenggaraan Munas berikutnya. Kalau sekarang bicara perebutan kursi ketua umum, ya terlalu itu.
Kalau wacana itu disuarakan, apa Partai Golkar pecah?Saya khawatir kalau itu diangkat dan disuarakan terus tentu akan mengganggu soliditas dan konsentrasi kami dalam memenangkan Golkar.
Kabarnya ada yang usulkan Munaslub pergantian kepemiminan egera terjadi, ini bagaimana?Kita kan memang harus melihat AD/ART. Setiap organisasi berpegang pada AD/ART, sama seperti negara berpegangan pada konstitusi. Sekarang ini kami konsentrasi untuk menang dalam pileg.
Apa yakin menang?Itu yang diperjuangkan. Tentu harus bertarung dengan PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Gerindra, Hanura, ditambah lagi partai baru yakni Partai Nasdem. Mereka semua kami anggap sebagai kompetitor yang harus diperhitungkan.
Makanya kami harus kerja keras. Para senior, sesepuh dan kader partai harus melakukan kerja keras.
Kalau tidak menang, bagaimana?Kalau tidak tercapai, tentu dilakukan evaluasi untuk mencari penyebabnya. Tapi kami berusaha dulu sekuat tenaga mencapai target tersebut.
O ya, senior Partai Golkar tidak setuju Aburizal Bakrie jadi capres, tanggapan Anda?Ini kan negara demokrasi, orang bebas menyampaikan pendapat. Tentu pendekatannya secara organisatoris, melalui forum-furum resmi. Rapimnas ini adalah forum resmi. Kalau berbeda tidak jadi soal. Tapi kami memiliki kepentingan yang sama. ***