Komite Konvensi Rakyat berupaya secara maksimal akan menjaring calon presiden (capres) yang bisa mengatasi berbagai permasalahan bangsa.
“Memang sulit mendapatkan capres yang ideal. Tapi kami harus mencarinya untuk bertarung dalam Pilpres 2014,†kata Ketua Komite Konvensi Rakyat KH Salahuddin Wahid kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Seperti diketahui, sejumlah tokoh masyarakat, rohaniawan dan akademisi menggelar konvensi rakyat Capres 2014. Dengan konvensi ini diharapkan muncul kader terbaik bangsa untuk menjadi presiden.
Konvensi ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Minggu (10/11) di Gedung Joeang 45, Jakarta Pusat.
Gus Solah, panggilan akrab KH Salahuddin Wahid, selanjutnya menyebutkan, gagasan konvensi rakyat muncul dari usulan beberapa kalangan.
“Ini untuk Indonesia yang lebih baik, tentu saya akan kerjakan sebaik mungkin,†ujarnya.
Berikut kutipan selengkapnya:Kenapa Anda merasa harus menyelenggarakan konvensi rakyat?Kita harus mencari pemimpin yang ideal. Walau mencari yang ideal itu sulit, tapi harus optimistis bisa mendapatkannya. Sebab, saya didatangi beberapa anak muda yang berpikiran positif dan optimistis bisa mencari figur seperti itu.
Dari mana saja anak muda itu?Dari berbagai kalangan, beberapa di antaranya adalah bekas wartawan. Saya hanya memayungi saja.
Dulu pernah membuat hal yang sama, tapi nggak berhasil, ini bagaimana?Nggak jadi masalah kok. Ini kan upaya atau kepedulian kami menggugah masyarakat untuk bersama-sama mencari figur yang ideal menjadi pemimpin nasional.
Apa masih ada waktu untuk menjaring pemimpin dengan konvensi rakyat?Masih ada kok. Makanya kami coba saja. Toh lembaga non parpol seperti Forum Rektor Indonesia malah sudah jalan lebih dulu.
Forum Rektor Indonesia menyelenggarakan konvensi rakyat juga. Tapi mereka lebih fokus untuk menggali program calon-calon yang sudah muncul.
Perkembangannya bagaimana?Konvensi rakyat dari Forum Rektor Indonesia akan menampilkan sejumlah tokoh dari berbagai parpol dan tokoh non parpol. Konvensi itu diselenggarakan sejumlah universitas terkemuka di seluruh Indonesia.
Kenapa Anda tidak gabung saja?Mereka kan sudah lebih dulu menyelenggarakan konvensi, sehingga nggak mungkin lagi saya gabung.
Konvensi rakyat yang Anda buat itu siapa pesertanya?Kami menerima siapa saja yang mendaftar.
Sudah berapa yang daftar?Nanti sore (18/11) ini kami rapatkan mengenai orang yang daftar itu.
Butuh berapa peserta sih?Kalau dari segi waktu, kami butuh enam atau tujuh calon. Paling bagus enam orang karena waktunya singkat.
Konkret pelaksanaannya bagaimana?Kami akan lakukan melalui serangkaian dialog publik di berbagai kota. Kami keliling ke kota besar di Indonesia seperti Medan, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Bandung dan terakhir Jakarta. Kalau dimungkinkan tambah ke daerah lainnya.
Siapa yang menyeleksi peserta?Kami akan mengajak para akademisi, tokoh masyarakat, profesional dan pemuda untuk mengkritisi para peserta konvensi.
Apa cukup dengan dialog publik ke beberapa kota?Tidak. Kami juga akan melakukan survei terhadap peserta konvensi rakyat untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterpilihan mereka.
Apa peserta konvensi Partai Demokrat boleh ikut?Siapa saja boleh daftar. Kalau ada orang parpol yang masuk konvensi rakyat, monggo. Kami terbuka kok. Tapi saya rasa nggak mungkin. Barangkali yang nggak dipanggil konvensi capres Partai Demokrat itu bisa mendaftar.
Calonnya harus dari kalangan muda?Tidak. Ukuran muda berapa sih. Kalau tokoh berumur 70 tahun, tapi tetap sehat, punya kemampuan dan pengalaman, masih bisa menjadi peserta.
Partai politik apa tidak cukup untuk menjaring capres? Mencari capres itu penting. Jangan hanya diserahkan kepada parpol. Makanya kami mencoba memberikan alternatif pilihan capres ideal melalui konvensi capres rakyat.
Hasilnya diapain, kan hanya parpol atau gabungan parpol yang boleh mengajukan capres?Dari awal kami juga tahu. Makanya nanti capres pilihan rakyat itu nanti ditawarkan ke parpol.
Bagaimana kalau tokoh yang jadi pemenang konvensi rakyat itu tidak diterima parpol?Makanya kami berupaya menjaring tokoh yang hasil survei-nya lumayan, sehingga parpol nanti pasti tergiur dengan capres yang kami jaring.
Kalau tetap tidak tergiur, bagaimana?Ya, terserah mereka. Biar nanti rakyat menilai. Yang jelas, kami yakin konvensi rakyat bisa mendapatkan tokoh yang disenangi rakyat. ***