Berita

Jimly Asshiddiqie

Wawancara

WAWANCARA

Jimly Asshiddiqie: Polisi Harusnya Bersikap Tegas Mencegah Kerusuhan Di MK

MINGGU, 17 NOVEMBER 2013 | 11:40 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Politisi dan pengamat hukum diminta tidak mengeluarkan statemen yang destruktif mengenai kisruh di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Jangan panas-panasi rakyat. Kalau itu dilakukan,  kondisi MK akan menjadi parah!,”Kata bekas Ketua MK, Jimly Asshiddiqie kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, politisi dan pengamat hukum mengkait-kaitkan kasus bekas Ketua MK Akil Mochtar dengan kerusuhan di  MK akibat ketidakpuasan dalam putusan Pilkada Maluku, Kamis (14/11).


Jimly Asshiddiqie selanjutnya berharap semua pihak tidak mempersepsikan terlalu jauh peristiwa yang terjadi di MK tersebut.

“Mari kita cari solusi bersama. Bukan melulu  salahkan lembaga MK,” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa reaksi Anda melihat peristiwa itu?
Saya nggak habis pikir bisa begitu. Ya Allah, kok jadi begitu. Ini menyedihkan. Mudah-mudahan bisa segera diselesaikan.

Para tokoh menilai ini akibat kasus Akil Mochtar, apa benar?

Jangan dulu terlalu jauh menyimpulkan.  MK sedang bermasalah, maka peristiwa kecil seperti ini dengan mudah timbul persepsi beragam.

Sebelumnya  putusan MK tidak pernah diprotes seperti itu, sehingga wajar bila ada dugaan ini terkait kasus Akil?
 Itu kan pikiran orang awam. Mereka tentu akan mengaitkan dengan dampak demoralisasi kasus Akil itu.
    
Harusnya bagaimana?
Saya berharap para tokoh atau orang-orang yang mengerti masalah jangan mengikuti logika awam begitu. Ini kan peristiwa yang biasa. Kalau ada yang menang, mereka senang. Sedangkan yang kalah, tentu kecewa dan marah.

Kemudian mereka melampiaskan seperti itu, ya begitulah tingkat peradapan berdemokrasi dan tingkat  budaya berperkara kita. Bukannya harus ditolelir atas peristiwa itu. Tapi  jangan berlebihan menganalisanya.

Kita juga tidak boleh menutup mata bahwa ini ada kaitannya dengan kasus Akil. Tapi juga jangan dikompor-kompori dong. Lebih baik ditindak tegas saja.

Selesaikan masalah ini dengan kepala, tangan, hati, dan wajah yang dingin. Kalau dihadapi dengan dingin, maka akan selesai.

Masalahnya kan wibawa MK sudah terpuruk, ini bagaimana?
Upaya untuk mengembalikan kewibawaan dan kepercayaan publik itu butuh waktu.

Tidak bisa diwujudkan denga, kata-kata saja.Tapi dibuktikan dengan putusan-putusan yang benar-benar memberikan keadilan dan kebenaran konstitusional.

Apa itu saja?
Selain itu, harus ada gebrakan non putusan yang menunjukkan kalau MK mau memperbaiki diri.

Banyak sekali yang bisa dilakukan, tapi bukan dengan kata-kata. Antara lain fokus kepada perbaikan kinerja peradilan.

Jangan  ikut urusan-urusan di luar pengadilan. Kegiatan politik nggak boleh diikuti. Hakim itu harus fokus.

Bagaimana dengan kepolisian, bukannya mereka harus tegas?

Betul. Kepolisian juga harus membantu pengamanan sebuah lembaga negara. Kalau kita lihat dari segi pengamanan, polisi saat kerusuhan itu  terlihat  wara-wiri. Artinya, politisi tidak terlatih dan cekatan menghadapi hal seperti itu di MK.

Seharusnya polisi bersikap tegas menindak mereka ketika ada upaya, rencana atau tindakan. Mereka menodai ruang sidang hakim MK yang terhormat itu.

Ada orang lempar mic dan naik meja, polisi malah wara-wiri. Seharusnya kan marah dan aktif mencegah kerusuhan.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya