Berita

Rieke Diah Pitaloka

Wawancara

WAWANCARA

Rieke Diah Pitaloka: Stop Perdagangan Manusia Berkedok Pengiriman TKI

SELASA, 08 OKTOBER 2013 | 08:18 WIB

Tim pembela diharapkan mengumpulkan keterangan dan bukti agar Wilfrida Soik bisa bebas dari hukuman mati.

“Kami berharap Wilfrida bisa bebas. Sekarang tim pembela sedang bekerja optimal untuk itu,” kata anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Seperti diketahui, hakim pengadilan di Mahkamah Kota Bharu, Kelantan, Malaysia, menangguhkan hukuman mati terhadap Wilfrida. Dengan penangguhan itu, Rieke berharap, semua pihak berkonsentrasi dalam pembebasan Wilfrida.


“Saya mengharapkan semua pihak yang terlibat dalam memperjuangkan nasib Wilfrida, berfokus pada penyelamatan Wilfrida” ujarnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Anda yakin Wilfrida bisa bebas dari hukuman mati?
Tentu. Sebab, masih ada kesempatan bagi tim pembela dan pemerintah untuk lebih optimal dalam memberikan bantuan hukum bagi Wilfrida.

Layakkah hukuman mati terhadap Wilfrida?
Tidak layak. Wilfrida adalah korban perdagangan manusia, direkrut dengan cara ilegal, pemalsuan dokumen dan usia yang masih di bawah umur. Dikirim pada saat Indonesia dalam posisi moratorium ke Malaysia.  Di saat sesungguhnya tak boleh ada TKI dari Indonesia di Malaysia.

Wilfrida dipekerjakan sebagai pengurus lansia. Menghadapi tekanan psikologis menghadapi majikan yang acapkali sering melakukan kekerasan terhadap dirinya.

Selama di Malaysia, apa saja yang dibicarakan dengan Wilfrida?
Memberikan dukungan dan doa bagi Wilfrida dan keluarga. Kami juga bertemu dengan Dubes RI untuk Malaysia dan pengacara resmi Wilfrida (Rafitfizi Zainal Abidin).

Upaya apa saja yang sudah Anda lakukan?
Pertama, saya sudah menjalankan pengawalan terhadap kasus Wilfrida sesuai tugas pengawasan sebagai anggota Komisi IX DPR dengan cara mendesak pemerintahan SBY untuk optimal dalam membantu kasus Wilfrida.

Kedua, meminta dukungan masyarakat Indonesia dan internasional untuk memberikan petisi agar Wilfrida dibebaskan dari hukuman mati.

Petisi ‘Save Wilfrida’ dikenalkan tanggal 28 Agustus dan diluncurkan secara resmi bekerja sama dengan ekstra parlementer khususnya Migrant Care dan Change.org Indonesia pada 10 September 2013. Dan petisi ini sudah ditandatangi sebanyak 12.252 dari 66 negara (petisi ini langsung dikirimkan ke account PM Malaysia dan Ketua Pengadilan Tinggi Malaysia).

Tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk menghadapi sidang berikutnya?
Melakukan pengawalan terhadap kasus Wilfrida sesuai tugas pengawasan saya sebagai anggota Komisi IX DPR.

Dengan segala kerendahan hati, saya juga mengajak kawan-kawan anggota Komisi IX yang lain turut terlibat dan memohon kepada pimpinan DPR untuk bergerak. Hal ini dimaksudkan agar mendapat dukungan dari parlemen Malaysia.
 
Apa itu saja?          
Kami terus menyuarakan permohonan dukungan dari seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat internasional melalui petisi di www.change.org/savewilfrida
 
Dukungan dari komisi lainnya di DPR bagaimana?
Kami sangat membutuhkan dukungan kawan-kawan di Komisi I, II, dan III DPR untuk mendesak pemerintah membongkar sindikat perdagangan manusia berkedok pengiriman TKI. Sudah saatnya kegiatan itu distop.

Kemudian dilakukan penegakan hukum dan sanksi yang tegas terhadap pelaku sindikat dan mafia perdagangan TKI. Termasuk mereka yang terindikasi sebagai oknum aparat, pemda, maupun kementerian dan lembaga. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya