Pemerintah Mesir hingga kini masih berupaya menstabilkan politik dan keamanan negaranya agar kembali berjalan normal.
“Insya allah kami akan mengembalikan stabilitas politik dan keamanan di Mesir dengan sesegera mungkin,†kata Duta Besar Mesir untuk Indonesia Bahaa Dessouki di Komplek Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis (29/8).
Pemerintah Mesir, lanjutnya, selain berjanji melakukan stabilitas politik dan keamanan, juga menjamin keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Mesir.
“Warga Indonesia di Mesir kami pastikan aman. Pemerintah Indonesia tidak perlu khawatir,†ungkap Dessouki.
Berikut kutipan selengkapnya: Anda yakin WNI aman di sana?Ya kami sangat yakin. Karena sepengetahuan kami Warga Negara Indonsesia (WNI) sampai saat ini sangat aman di Mesir. Maka jangan dikhawatirkan.
Apa keamanan itu diberikan pemerintah Mesir?Ya, karena keberadaan WNI, pelajar dan para mahasiswa Indonesia dijamin keamanannya oleh pemerintah Mesir. Selain itu, ada juga kelompok komunitas yang melindungi para WNI, pelajar dan mahasiswa selama konflik terjadi.
Di mana saja?Saya tidak tahu detailnya. Pokoknya mereka aman. Salah satunya di kampus Al-Azhar yang juga memberikan perlindungan kepada para WNI, pelajar dan mahasiswa. Jaminan keselamatan itu juga diberikan oleh KBRI di Mesir dan pemerintahan.
Apa tujuan Anda menemui pimpinan DPR?Kami menemui Parlemen Indonesia untuk mengucapkan terimakasih atas perhatiannya terhadap kondisi di Mesir. Kami merasa senang bisa menjelaskan situasi yang sebenarnya terjadi di Mesir.
Bukankah di pemberitaan media, pemerintah Mesir dianggap represif melakukan pengamanan? Salah. Saat ini banyak pemberitaan miring terhadap negara kami. Karena pemberitaan miring lebih banyak daripada yang benarnya, maka timbul masalah.
Maksudnya?Sebenarnya pemberitaan yang menyebutkan bahwa ada pembunuhan yang mengakibatkan ribuan orang meninggal itu tidak benar. Bahkan tiap 4 orang demonstran meninggal, satu polisi juga mati. Kebanyakan hal itu disebabkan demonstran yang melakukan penyerangan lebih dulu. Fakta lapangan juga menyebutkan banyak warga sipil yang serang polisi.
Bukankah seharusnya polisi melakukan langkah persuasif dan damai?Pemerintah selalu memberikan imbauan untuk damai dan meminta masa aksi membubarkan diri secara baik-baik. Tapi malah mereka melakukan kekerasan kepada polisi lebih dulu.
Bahkan berdasarkan video yang kami miliki, ada di antara warga sipil yang memiliki senjata mesin, maka polisi melakukan penyelamatan dan pembubaran sesuai dengan prosedur.
Lalu apa upaya pemerintah melakukan stabilitas keamanan di Mesir?Sekarang ini ada usaha keras dari pemerintah Mesir memperbaiki kondisi keamanan. Salah satunya memperbaiki sektor pariwisata yang terpuruk akibat konflik politik.
Apa ada penurunan visa kunjungan ke Mesir?Kami mengakui memang ada penurunan jumlah wisatawan saat ini, tetapi tidak dalam skala yang besar. Pada kenyataannya turis asing masih tetap ada yang ingin datang ke Mesir, antara lain dari Rusia, Italia dan beberapa negara Eropa lainnya.
Makanya, pemerintah Mesir sedang berupaya mengembalikan perdamaian dan stabilitas keamanan di negara kami. Itu yang menjadi tujuan utama kami dan usaha kami karena Mesir menjadi tujuan wisata negara-negara di dunia.
Apa sudah cukup aman kalau WNI ke Mesir? Justru kami sedang berusaha meyakinkan masyarakat dan memberitahukan kepada WNI bahwa Mesir aman untuk dikunjungi.
Kan di sana konflik masih berlangsung?Saya bisa jamin keamanan bagi pendatang karena tidak semua daerah diliputi konflik. Selain memberikan penjelasan kepada negara sahabat, di dalam negeri kami terus berupaya untuk menciptakan rasa aman agar turis asing nyaman berkunjung ke Mesir.
Apa ada WNI atau turis lainnya yang menjadi korban konflik di Mesir?Hingga kini belum ada laporan yang menyatakan adanya turis asing jadi korban dalam konflik yang terjadi di negara kami. Tapi tanpa disadari malah ada anggota kelompok teroris yang menyamar sebagai turis asing.
Mereka menyusup ke dalam mengaku ingin melakukan wisata di Mesir. Belakangan diketahui ikut bergabung dalam aksi pendudukan dengan kelompok teroris di negara kami. Saya mendapat laporan mereka juga berasal dari salah satu negara dari kawasan Asia Tenggara. [Harian Rakyat Merdeka]