Berita

Jangan Berlebihan Puja-puji Penembak Mati Empat Tahanan Cebongan

KAMIS, 11 APRIL 2013 | 08:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pengakuan 11 anggota Kopassus bahwa mereka adalah penyerang Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta yang menewaskan empat tahanan diapresiasi sejumlah kalangan.

Terlebih prajurit pasukan elit TNI Angkatan Darat ini bersedia menerima sanksi apapun atas kejahatan mereka.

"Banyak pihak kasih apresiasi atas sikap gentle Kopassus. Saya pun pantas kasih apresiasi atas sikap 'kelalaki-lakian' mereka," ujar Sekretaris Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Cabang Jakarta Mamun Murod Al Barbasy kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Kamis, 11/4).


Namun, dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta ini mengingatkan, hendaknya apresiasi tersebut tidak berlebihan, seperti wacana memberikan tanda penghargaan karena sudah memberantas preman, atau sampai penggalangan 11 ribu tandatangan untuk 11 Prajurit Kopassus tersebut.

Karena, sambungnya, dosa-dosa militer di masa lalu terlalu banyak. Cukup lama militer jadi kekuatan politik dominan di negeri ini. "Kejahatan kemanusiaan militer terlalu kerap dilakukan dari Peristiwa 1965, peristiwa Warsidi, Haur Koneng sampai Tanjung Priok dan banyak lagi," jelasnya.

Bahkan, tak jarang dosa-dosa TNI itu secara khusus dilakukan dari kesatuan Kopassus. Misalnya, penculikan aktivis jelang dan pada awal reformasi oleh Tim Mawar. Bahkan 13 aktivis belum kembali hingga saat ini. "Atas dasar ini, sekali lagi, sebaiknya apresiasi atas diri Kopassus biasa aja, jangan berlebih," katanya lagi mengingatkan. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya