Berita

ilustrasi

Pendidikan Seksual Sejak Dini Solusi Cegah Kekerasan Seksual di Kalangan Anak-anak

RABU, 10 APRIL 2013 | 14:31 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Kekerasan seksual yang terjadi di Amerika Serikat umumnya terjadi pada anak-anak kulit hitam.

Setelah didalami, ternyata mayoritas anak-anak kulit putih mendapat pendidikan seksual sejak dini sehingga mereka mampu melindungi dirinya.

Sedangkan di kulit hitam karena faktor kemiskinan, pendidikan rendah dan disharmonis dalam keluarga, banyak anak yang terjerumus dalam situasi buruk.


Demikian disampaikan Sekretaris Komisi Perlindungan Anak Indoensia (KPAI) M. Ihsan (Rabu, 101/4) terkait maraknya kejahatan seksual yang dialami anak-anak belakangan ini.

Buru-buru Ihsan menambahkan, perbandingan ini bukan untuk melihat pada etnis. Tapi membandingkan antara kelompok anak yang sudah mendapatkan pendidikan seksual sejak dini dengan anak yang tidak dapat pendidikan seksual, melainkan mencari sendiri melalui teman sebaya, di internet, film dan lingkungan yang tidak pernah mengajarkan cari melindungi diri dari dampak buruknya.

"Sehingga anak larut dalam lingkungan buruk dan berakhir dengan seks bebas, pelecehan, perkosaan dan kejahatan seksual lainnya," imbuh Ihsan.

Pertanyaannya bagaimana dengan Indonesia?

Pernah diusulkan agar pendidikan seks diberikan sejak dini agar anak-anak cerdas menyikapi persoalan seksual. Sehingga mereka paham betul problematikanya, ancaman, resiko dan cara melindungi diri.

"Karena penggunaan istilah pendidikan seksual, masyarakat bereaksi menolak usulan tersebut," jelasnya.

Diakuinya, selama ini anak-anak sudah diberikan pendidikan tentang kesehatan reproduksi, tapi masih dangkal dan lebih banyak terkait pelajaran biologis tentang organ manusia, belum masuk pada persoalan mendasar tentang perkembangan seksual pada anak dan problematikanya.

Padahal menurutnya, keprihatinan akan berjatuhan korban anak karena kejahatan seksual baik pelaku orang tua, saudara, guru, guru ngaji, tetangga dan sebagainya tidak akan menurunkan angka kejahatan kalau pemerintah hanya fokus menyelesaikan kasus yang muncul dan merespon reaksi publik jika tidak membongkar paradigma secara mendasar.

"Beberapa hari yang lalu di Bandung Barat seorang guru mengaji memperkosa dan mencabuli 21 muridnya sejak tahun 2008, kasus ini baru terbongkar setelah ada yang hamil," demikian Ihsan. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya