Berita

Politik

Mendagri Mengelak dari Pertanyaan Terkait Posisi Polri

RABU, 13 MARET 2013 | 15:02 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Salah satu penyebab TNI dan Polri rawan bentrok berawal dari pemisahan dua institusi bersenjata itu, pola perekrutan dan promosi, juga soal kesejahteraan.

Tokoh nasional, DR. Rizal Ramli, melemparkan wacana untuk menempatkan Polri di bawah koordinasi Menteri Dalam Negeri. Menurutnya, penempatan langsung Polri di bawah Presiden justru membuat polisi merasa lebih super dan cenderung bertindak sewenang-wenang.

Apa tanggapan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, atas usul dari mantan menteri era Presiden Gus Dur itu?


"Saya jangan menanggapi itu.  Yang menanggapi itu DPR saja. Saya nggak enak, DPR saja," elak Gamawan saat ditanyai wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).

Gamawan mengatakan, kementerian yang dipimpinnya hanya melaksanakan apapun perintah UU.

"Tergantung mandat. Sekarang mandat itu belum sampai di Kemendagri," ungkap bekas Gubernur Sumatera Barat ini.

"Kalau tanggapan pemerintah, Presiden saja yang memberikan," ujar bekas Bupati Solok dua priode ini.

Kasus penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, oleh prajurit Armed 15/76 Tarik Martapura Kodam II/Sriwijaya memang mendapat perhatian dari para tokoh.

Selain mantan menteri Rizal Ramli, presiden ketiga RI, BJ Habibie, juga menilai konflik Polri dan TNI hanya bisa diselesaikan lewat penataan sistem pemerintahan.

Menurut dia, institusi kepolisian harus berada di bawah kendali Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal itu terkait dengan posisi TNI yang berada di bawah Kementerian Pertahanan (Kemenhan). [ald]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya