Berita

Benny Mamoto

Wawancara

WAWANCARA

Benny Mamoto: Seluruh Pilot & Pramugari Dites Air Kencingnya...

SABTU, 11 FEBRUARI 2012 | 11:00 WIB

RMOL. Pasca ditangkapnya dua pilot Lion Air yang menggunakan sabu-sabu, Badan Narkotika Nasional (BNN) segera melakukan tes urine (air kencing) terhadap pilot dan pramugari seluruh maskapai di Indonesia.

“Kami harus gerak cepat, tidak pakai lama. Semua pilot dan pramugari dites urine-nya,” tegas Direktur Penindakan dan Penge­jaran BNN, Benny Mamoto, ke­pada Rakyat Merdeka, di Ja­karta, kemarin.

Seperti diketahui, BNN kem­bali menciduk pilot Lion Air yang menggunakan sabu-sabu, yakni SS (44), Sabtu (4/2). Tersangka tertangkap tangan dengan barang bukti berupa sabu 0,4 gram.

Sebelumnya pilot Lion Air Ha­num Adhyaksa juga ditangkap bulan lalu dengan barang bukti bong sabu. Setelah diuji urine­nya, positif menggunakan nar­koti­ka jenis sabu.

Benny Mamoto selanjutnya mengatakan, dua pilot itu hanya se­batas pengguna, bukan penge­dar. Makanya pengadilan diminta agar pilot tersebut direhabilitasi BNN.

“Tapi proses hukum tetap ber­jalan. Selama proses hukum ber­jalan dia diobati atau direhab. Nanti kalau sidang, kita hadap­kan,” katanya.    

Berikut kutipan selengkapnya:


Selain tes urine, apa lagi yang dilakukan BNN?

Kita juga sudah sepakat untuk memberikan sosialisasi ke se­ko­lah pener­ba­ngan yang mendi­dik para calon pilot ter­masuk pra­mugari. Semuanya akan diberi­kan pengetahuan ten­tang bahaya nar­koba.


Apa selama ini tidak ada so­sialisasi?

Ya. Selama ini belum ada pen­jelasan. Padahal, ini sangat pen­ting diberikan kepada siswa agar kasus seperti ini tidak terulang.


Apa BNN mem­punyai data pilot pengguna nar­koba?

BNN menerima laporan atau infor­masi dari masyara­kat, baik melalui te­lepon, SMS, email mau­pun web­site. Tetapi semua­nya harus kami cross check dulu. Selidiki dulu ke­be­narannya. Ka­lau buktinya me­mang cukup, kami tindak se­cepatnya.


Berapa lama penyelidikan se­belum menangkap pilot Lion Air?

Kami meneliti dan menyelidiki jaringan besarnya atau pemasok kelas kakapnya. Ini membutuh­kan  tiga hingga empat bulan. Ke­mudian kami fokuskan menang­kap yang sudah jelas mengguna­kan narkoba.

Untuk mencegah agar tidak berkembang lebih besar, kami lang­sung tangkap pelakunya. Kalau sampai ditunda, kami bisa disalahi seumur hidup. Makanya ditangkap dan diharapkan ada efek jera. Kami juga menelusuri bandarnya.

    

Sejak kapan dilakukan pe­ngin­taian?

Saat kami sedang menyelidiki sindikat-sindikat internasional maupun regional, beredar suara-suara dari masyarakt yang me­nyampaikan ke­pada kami bahwa pilot-pilot dan pra­mugari banyak yang me­makai narkoba.

Dengan adanya kabar-kabar itu, kami langsung mem­­buat tim khusus untuk menyelidiki ke lapangan. Ter­nya­ta benar kabar terse­but. Dengan penang­kapan ini tentunya membuat seluruh pi­hak terkait men­jadi introspeksi.

   

Apakah benar 70 persen awak pesawat dari seluruh pe­ner­bangan di Indonesia meng­gu­nakan narkoba?

Itu adalah informasi dari salah satu pramugari. Angka tersebut ha­rus dicek dulu. Motivasi omo­ngan pramugari tersebut harus ditelusuri, jangan-jangan dia sakit hati sama pilotnya. Dia kan nggak melakukan penelitian.

   

O ya, bagaimana pencegahan narkoba di Indonesia?

Kalau boleh saya sampaikan, pengguna narkoba terus me­ning­kat. Tahun 2011 sudah mencapai 3,8 jiwa dari total penduduk Indonesia.

   

Apa yang diperbuat BNN?

Kami lakukan pemberantasan untuk menekan pasokan dengan menangkap jaringan di bandara dan tempat lainnya. Tugas kami merehabilitasi untuk menyem­buhkan pengguna narkoba.

Kami selalu menghimbau, jika diketahui ada pengguna, maka keluarganya wajib lapor ke BNN. Kemudian kami menangkapnya, dan tidak pula diproses hukum, tapi kami rehabilitasi.

   

Berapa angka kematian yang diakibatkan narkoba?

Jika tidak disembuhkan, tentu­nya akan mengakibatkan kema­tian. Saat ini dua orang tiap hari gara-gara narkoba. [Harian Rakyat Merdeka]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya