Berita

rizal ramli/ist

Rizal Ramli: Hentikan Ekspor Bahan Baku

MINGGU, 24 OKTOBER 2010 | 12:31 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Inggris membutuhkan waktu 400 tahun untuk membangun bangsa itu. Amerika Serikat membutuhkan lebih dari 200 tahun untuk melakukan hal serupa. Sementara Jepang membuktikan bahwa mereka bisa mengejar ketertinggalan dari Barat dalam waktu 40 tahun. Adapun negeri jiran Malaysia dalam waktu 25 tahun berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di sudut timur, China hanya menghabiskan waktu kurang dari 20 tahun.

Sementara Indonesia?

Belum pasti benar berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi negeri ini untuk bangkit dan mensejajarkan diri dengan negara-negara maju seperti yang diidamkan sejak lama. Indonesia pernah begitu diperhitungkan di arena politik global di masa Presiden Sukarno di era 1960-an. Tetapi sejak itu, Indonesia hanya mampu menjadi pengekor dan pengikut politik global yang dimainkan negaraa-negara maju.

“Saya percaya kalau kita melakukan perubahan yang lebih strategis dari apa yang kita lakukan selama ini, bangsa kita bisa menjadi bangsa yang maju dan sejahtera dalam waktu kurang dari 25 tahun,” begitu ujar ekonom Rizal Ramli kepada Rakyat Merdeka Online.

Untuk bisa melakukan perubahan yang signifikan, Indonesia harus memastikan bahwa sektor ril lebih dominan dari sektor makro dan finansial yang lebih spekulatif daripada meningkatkan nilai tambah.

Selain itu, dia menyarankan agar Indonesia menghentikan ekspor bahan mentah dan bahan baku. Karena siapa pun tahu, harga jual bahan jadi jauh lebih tinggi dari pada harga jual bahan baku. Rizal Ramli mencontohkan timah. Bahan jadi timah 270 kali lebih tinggi dari bahan baku. Atau coklat yang nilai jual barang jadinya sebesar 100 kali lebih tinggi dari nilai jual bahan baku.

“Negara yang hanya mengekspor bahan mentah tidak mungkin sejahtera. Oleh karena itu kita harus mengembangkan kebijakan strategis agar bangsa kita memproses barang industri jadi dan setengah jadi agar nilai tambahnya tetap di Indonesia,” katanya.

“Selama ini kita mengekspor pekerjaan, kita mengekspor keuntungan dan nilai tambah karena kita menyediakan bahan mentah untuk mereka proses,” demikian Rizal Ramli. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya