presiden sby/ist
presiden sby/ist
RMOL. Presiden SBY disarankan untuk lebih tegas dalam menilai menteri dan di saat bersamaan menghapus tradisi evaluasi menteri menjelang satu tahun pemerintahannya yang jatuh pada tanggal 20 Oktober. Bukankah sebagai presiden dalam sistem presidensil SBY bisa kapan saja melakukan reshuffle.
“Mestinya tiap saat kabinet bisa di-reshuffle, supaya ada efek jera terhadap para menteri,†ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia Sonny Harry Harmadi kepada Rakyat Merdeka Online (Selasa, 19/10).
Menurut pakar demografi itu efek jera sangat penting agar para menteri terdorong untuk bekerja dengan baik.
“Sekarang kan kesannya menteri-menteri cuma takut menjelang tanggal 20 Oktober saja,†tandasnya.
Sonny juga berharap masyarakat tidak mau begitu saja dijebak oleh isu evaluasi menteri setiap tanggal 20 Oktober. Ini bukan pendidikan politik yang sehat.
“Dalam periode kedua ini mestinya SBY nothing too lose. Harus berani tegas. Masa cuma dalam urusan teleconference di jalan tol Cikampek saja dia cuma bisa tegas,†ujarnya. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20