soeharto/ist
soeharto/ist
RMOL. Istana Kepresidenan menilai kontroversi yang mengiringi pencalonan mantan presiden Soeharto sebagai penerima gelar Pahlawan Nasional tahun ini adalah hal yang wajar.
“Sebagai manusia biasa, Soeharto pasti memiliki kelemahan dan kelebihan. Itu wajar,†ujar Sekretaris Kabinet Dipo Alam kepada Rakyat Merdeka Online saat menjelaskan prosedur pencalonan dan penetapan Pahlawan Nasional (Minggu, 17/10).
Sementara kalangan menilai pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto melanggar semangat reformasi. Ada pandangan yang menilai peranan Soeharto dalam peristiwa pembunuhan massal 1965-1966 belum diungkap secara jelas. Juga kasus-kasus kejahatan politik selama masa Orde Baru. Hal lain yang diingatkan ialah mengenai TAP MPR XI/1998 tentang Penyelenggaraaan Negara yang Bebas KKN yang isinya mengamanatkan penuntasan dugaan kasus KKN mantan Presiden Soeharto dan kroninya.
Dipo membandingkan nasib Soeharto dengan apa yang dialami dua mantan presiden lain, yakni Sukarno dan Abdurrahman Wahid. Keduanya, sebut Dipo, pun dijatuhkan secara politik.
“Tapi diusulkan (sebagai Pahlawan Nasional) sangat wajar,†demikian Dipo. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20