presiden sby/ist
presiden sby/ist
RMOL. Keputusan Presiden SBY menunda kunjungan ke Negeri Belanda karena manuver politik Republik Maluku Selatan (RMS) dapat mencoreng kewibawaan Indonesia di panggung internasional.
“Ini kunjungan antar-negara dan Indonesia merupakan negara berdaulat penuh, sementara RMS tidak diakui keberadaannya oleh pemerintah Belanda. Jadi, mana mungkin Kepala Negara kita akan ditangkap di Belanda,†kata Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Center (SMC) Syahganda Nainggolan, di Jakarta, Selasa malam (5/10).
Apalagi, lanjutnya, seorang Kepala Negara memiliki kekebalan atau hak imunitas penuh di negara manapun, sekaligus tak boleh diganggu keamanannya.
“Untuk dicolek saja (SBY) tidak diperbolehkan,†tegasnya.
Keamanan Kepala Negara yang melakukan kunjungan ke negara lain wajib dijaga oleh pihak negara yang dikunjungi, karena menyangkut kehormatan dan kedaulatan negara tamu.
“Pemerintah Belanda kan sudah menegaskan akan menjamin sepenuhnya keamanan Presiden SBY selama melakukan kunjungan di Belanda. Masak kita tidak percaya dengan jaminan yang sifatnya internasional itu,†ujar Syahganda. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20