sudi silalahi/ist
sudi silalahi/ist
RMOL. Ketidakberanian Presiden SBY mengocok ulang susunan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, memperlihatkan kesediaannya berada dalam tawanan menteri-menteri yang tidak berprestasi dan mumpuni.
“Ini akan menjadi beban politik yang dapat menjauhkan SBY dari rakyat yang ingin mendapatkan kesejahteraan, kedaulatan, dan kemandirian,†ujar Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Center (SMC) Syahgandan Nainggolan, kepada Rakyat Merdeka Online di Jakarta, Minggu malam (3/10).
Dalam kesempatan itu, dia juga menyarankan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan Menteri Perhubungan Freddy Numberi, untuk mengundurkan diri sebelum kocok ulang diumumkan. Kedua menteri ini, menurut Syahganda tidak memiliki kapasitas memadai untuk menempati jabatan yang kini mereka duduki. Sudi Silalahi gagal berperan dalam “krisis†Jaksa Agung yang baru berlalu. Sementara Freddy Numberi gagal membenahi manajemen transportasi nasional.
“Pengunduran diri akan menjaga moralitas pribadi mereka di hadapan masyarakat,†ujar Syahganda.
Selain Sudi dan Freddy, ada empat menteri lain yang menurut Syahganda layak di-reshuffle. Keempatnya adalah Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Darwin Zahidi Saleh, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
“Mereka tidak berorientasi pada penciptaan kesejahteraan maupun martabat rakyat,†demikian Syahganda. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20