daniel sparinga/ist
daniel sparinga/ist
RMOL. Pihak Istana menilai pernyataan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Ikrar Nusa Bhakti yang mengatakan bahwa Presiden SBY berbohong dinilai sangat emosional.
Karenanya, pernyataan itu juga dapat dianggap sebagai serangan yang sangat personal.
Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Politik, Dr. Daniel Sparinga, dalam pembicaraan dengan Rakyat Merdeka Online Jumat malam (1/10).
“Semuanya memang harus diluruskan. Saya sudah berkomunikasi dengan Pak Ikrar, dan ia bilang sebagian dari pernyataannya yang dikutip dengan intonasi yang tidak dimaksudkan begitu,†ujar Daniel.
Dia juga mengatakan, bahwa dirinya dan Ikrar berjanji untuk lebih sering bertemu agar semua pihak dapat mengambil manfaat positif.
“Saya percaya semua orang memiliki kewajiban untuk menjaga kehormatan lembaga Kepresidenan dengan memelihara objektivitas penilaian terhadap kebijakan presiden,†sambungnya.
Memang tidak selalu mudah menjaga objektivitas penilaian. Tetapi, tekan Daniel, itu wajib hukumnya bagi setiap ilmuwan dan peneliti.
“Kami berdua tahu itu karena kami tumbuh di dunia yang sama,†demikian Daniel. [guh]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Senin, 29 Desember 2025 | 10:12
Senin, 29 Desember 2025 | 10:07
Senin, 29 Desember 2025 | 10:06
Senin, 29 Desember 2025 | 10:03
Senin, 29 Desember 2025 | 09:51
Senin, 29 Desember 2025 | 09:49
Senin, 29 Desember 2025 | 09:37
Senin, 29 Desember 2025 | 09:36
Senin, 29 Desember 2025 | 09:24
Senin, 29 Desember 2025 | 09:20