Berita

WACANA RESHUFFLE

Tifatul Ingatkan Kalangan Internal Koalisi untuk Berhati-hati

KAMIS, 23 SEPTEMBER 2010 | 08:50 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Elit politik, terutama yang berasal dari internal koalisi pendukung SBY-Boediono, diminta untuk hati-hati mengeluarkan pernyataan politik, terlebih yang bisa menimbulkan instabilitas pemerintahan.

Permintaan itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (23/9).

“Sekarang saatnya kita fokus bekerja keras untuk mensejahterakan rakyat, sebab rakyat menunggu perubahan, sesuai janji-janji yang sudah dikampanyekan,” pesan Tifatul.

Semua elemen koalisi pendukung SBY diharapkan mampu menunjukkan dan membuktikan kemajuan nyata yang langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Dukungan lebih dari 60 persen yang diraih SBY-Boediono dalam pemilihan presiden yang lalu adalah dukungan ril yang harus dibalas dengan kerja keras.

“Kalau Pemerintah SBY ini sukses, artinya itu kesuksesan kita semua. Jadi justru bukan disikapi dengan melakukan manuver-manuver politik sendiri-sendiri. Kan masa kampanye sudah selesai,” masih ujar Tifatul.

Pernyataan-pernyataan di atas disampaikan Tifatul menanggapi ramainya isu reshuffle kabinet yang dilontarkan berbagai pihak, termasuk oleh tokoh-tokoh dari koalisi pendukung pemerintah. Padahal isu tersebut tidak berdasar sama sekali, bahkan membuat kebingungan dan berpotensi menimbulkan instabilitas.

“Instabilitas politik itu harganya sangat mahal, secara ekonomi dapat menimbulkan ketidak pastian, akhirnya kerja keras Presiden SBY dan seluruh anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II jadi surut lagi ke belakang,” kata Tifatul.

Mantan Presiden PKS ini juga mengingatkan pentingnya kematangan berpolitik bagi semua pihak dan kemampuan menahan diri dari syahwat politik yang tidak bermanfaat. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya