Berita

oegroseno/ist

Hadapi Kasus Ciketing, Santri Gus Dur Contohkan Langkah Oegroseno

SELASA, 21 SEPTEMBER 2010 | 08:29 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Tidak ada masalah antara umat Islam dengan jamaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) seperti yang terjadi di Ciketing, Bekasi Timur, Jawa Barat baru-baru ini.

Terlebih lagi, karena Indonesia tidak memiliki sejarah konflik antar-etnik dan umat beragama. Kalau ada konflik, seperti di Ciketing dan di tempat-tempat lain sebelumnya, itu terjadi karena didisain oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mengacaukan suasana dengan berbagai alasan dan kepentingan.

“Kita harus abaikan wacana konflik antar-etnik dan antar-umat beragama. Memang ada pihak yang ingin agar kita berpikir bahwa kita punya persoalan yang belum selesai satu sama lain,” ujar aktivis antikorupsi dan gerakan pluralisme, Adhie Massardi, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (21/9).

“Jadi tidak perlu ada dialog antar-umat beragama, karena masalah kita bukan disitu,” sambung santri Gus Dur ini.

Menurut Adhie persoalan yang terjadi saat ini berkaitan dengan ketidaktegasan pemerintah dalam menegakkan hukum. Anehnya, pemerintah seolah-olah melemparkan tanggung jawab dan memberi isyarat kuat bahwa ini adalah masalah di kalangan masyarakat.

“Jangan pemerintah melemparkan bola. Karena tidak dapt tegas, lantas menyerahkannya kepada masyaraat. Padahal ini tanggung jawab pemerintah 100 persen,” ujarnya lagi.

Untuk menyelesaikan persoalan warga Ciketing dan jemaat HKBP yang harus dilakukan pertama kali adalah menegakkan hukum. Setelah itu baru bisa bicara tentang aspek budaya.

Adhie mencontohkan penegakan hukum tegas yang dilakukan mantan Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Oegroseno, dalam menghadapi konflik di Poso. Setelah penegakan hukum berjalan dengan semestinya, barulah dialog lintas budaya yang digalang Jusuf Kalla dilakukan. Oegroseno kini adalah Kapolda Sumatera Utara. Segelintir orang, termasuk Adhie Massardi, berandai-andai ialah yang terpilih sebagai Kapolri baru menggantikan Jenderal BHD. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya