Berita

omar Sahraoui/ist

Nusantara

Terorisme di Maghrib Makin Mengkhawatirkan

SENIN, 06 SEPTEMBER 2010 | 15:16 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Ancaman terorisme di kawasan Maghrib, belahan utara benua Afrika, tidak dapat dapat dipandang sebelah mata. Faktanya, kelompok teroris yang dikenal dengan nama Al Qaeda of the Islamic Maghreb (AQIM) dan berafiliasi dengan kelompok separatis Polisario itu berhasil menekan pemerintahan Mauritania untuk membebaskan salah seorang pentolan mereka Omar Ould Sid Ahmed Ould Hama alias Omar Sahraoui.

 

Omar Sahraoui yang lahir dan besar di wilayah Kerajaan Maroko sebelum akhirnya bergabung dengan Polisario ditangkap tak lama setelah AQIM menculik dua aktivis HAM warga neagra Spanyol, Roque Pascual dan Albert Vilalta, November 2009 lalu di Mauritania. Setelah diculik, kedua aktivis HAM yang bergabung dengan Barcelona Solidarity Action itu dibawa ke markas AQIM di utara Mali.

"Ini adalah 268 hari yang menyiksa bagi mereka dan keluarga mereka,” ujar Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero di Madrid setelah mendengar kepastian pembebasan Pascual dan Vilalta, akhir Agustus lalu.

Kelompok AQIM membebaskan Pascual dan Vilalta setelah Mauritania melepaskan Omar Sahraoui pada pertengahan Agustus lalu. Tadinya, pengadilan Mauritania menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara untuk Omar Sahraoui.

Sejumlah lembaga telah beberapa kali melaporkan aktivitas terorisme yang dilakukan kelompok AQIM di kawasan Marghib di utara benua Afrika.

European Strategic Intelligence and Security Center (ESISC) di bulan Mei lalu menjelaskan bahwa belakangan ini AQIM menjalin hubungan saling menguntungkan dengan aktivis kelompok separatis Polisario yang tinggal di kamp Tindouf di wilayah Aljazair, setelah bantuan yang diterima Polisario dari berbagai lembaga dan negara selama ini berkurang sejak era 1990an.

Penculikan, sebut ESICS yang dipimpin Claude Moniquet, adalah salah satu metode yang digunakan Polisario dan AQIM untuk mendanai gerakan mereka, selain penyelundupan senjata dan narkoba. ESICS juga mengingatkan bahwa kriminalitas yang dilakukan Polisario dan AQIM telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan.

ESICS juga telah mengingatkan bahwa keterlibatan pentolan Polisario seperti Omar Sahraoui dan anggota Polisario lainnya adalah buntut dari konflik berkepanjangan di kawasan itu. Arus ketegangan yang mengalir di bawah permukaan antara Maroko dan Aljazair juga disebutkan sebagai salah satu faktor penyebab mengapa konflik ini sulit diselesaikan.

“Ketegangan antara rabat Aljir menutup semua upaya kerjasama regional untuk menjawab persoalan keamanan dan dianggap sebagai salah satu alasan untuk menjelaskan perkembangan terorisme di kawasan ini dalam beberapa tahun terakhir,” demikian ECICS. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya