Berita

tony blair/bbc

Dunia

Blair: Radikal Islam Ancaman Terbesar

SABTU, 04 SEPTEMBER 2010 | 09:13 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Radikal Islam adalah ancaman terbesar bagi dunia saat ini. Begitu dikatakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang sedang mempromosikan memoarnya.

Radikal Islam, kata Blair dalam sebuah wawancara di BBC, percaya bahwa apapun yang dilakukan demi mencapai tujuan mereka diperbolehkan, termasuk menggunakan senjata kimia, senjata biologi dan senjata nuklir.

Namun Blair membantah bahwa kebijakannya ketika menjabat di Downing Street ikut mendukung perang yang digadang-gadang Amerika Serikat juga mendorong radikalisme.

Bagaimana dengan argumentasi yang mengatakan bahwa pejuang Chechen, Khasmir, Palestina dan Afghan sebetulnya melakukan perlawanan terhadap penjajahan asing di negara mereka?

Menjawab pertanyaan ini, Blair mengatakan: "Kebijakan negara-negara Barat didisain untuk menghadapi kelompok radikal Islam yang memiliki pandangan mundur ke belakang."

Tujuan Al Qaeda di Irak, kata Blair, bukan untuk mengusir tentara Amerika keluar dari Baghdad. Tetapi untuk menghancurkan pemerintahan yang telah dipilih oleh rakyat Irak.

Dalam wawancara yang dipandu Owen Bennett Jones, Blair juga menyebut Iran sebagai negara sponsor radikal Islam terbesar.

“Kita perlu memberikan pesan kepada Iran bahwa cukup jelas, mereka tidak bisa memiliki senjata nuklir dan kita akan menghentikan mereka,” demikian Blair. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya