Berita

Suharto: Revolusi Tidak Pernah Direncanakan

MINGGU, 29 AGUSTUS 2010 | 16:05 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Presiden SBY diminta bijaksana untuk tidak menutup-nutupi sejumlah kasus hukum yang diduga kuat memiliki kaitan dengan kelompok penguasa.

Bila terus ditutup-tutupi, kredibilitas pemerintah akan semakin terpesorok dan suatu saat keadaan akan semakin buruk yang melahirkan kejadian fatal.

“Tidak ada jalan lain, nanti massa akan mencari jalan sendiri. Bisa saya pastikan. Tidak mungkin tidak. Ini yang tidak kita inginkan. Makanya saya mengajak, ayo sekarang ini siapapun, khususnya pemerintah mari berpikir dan bertindak dewasa. Jangan kira rakyat tidak akan bertindak. Kalau itu terjadi, saya tidak bisa ngerti akan seperti apa jadinya. Chaos. Tidak ada yang mau chaos,” urai Letnan Jenderal (purn) Suharto menceritakan kegundahannya kepada Rakyat Merdeka Online.

Dampak dari upaya menutup-nutupi sejumlah kasus ini semakin buruk karena di saat bersamaan pemerintah tampak tidak punya sikap tegas berkaitan dengan nasib rakyat dan martabat bangsa.

“Seakan ada praktik pembiaran, dimana pemerintah membiarkan rakyat hidup sengsara tidak punya panutan dan teladan. Pemerintah seperti tidak mau mengambil risiko dan membiarkan rakyat mencari jalan keluar sendiri. Padahal, mengambil keputusan tegas adalah risiko jabatan presiden. Kalau tidak mau, ya berhenti saja jadi presiden,” ujar mantan Komandan Jenderal Marinir TNI Angakatan Laut era 1996-1999 ini.

Dia mengingatkan bahwa jabatan presiden adalah amanah. SBY, katanya lagi, tidak bisa hanya mengatakan: everything is running well. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya