Berita

Indonesia Berpotensi Alami Paceklik Lima Bulan

KAMIS, 26 AGUSTUS 2010 | 23:05 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Stok beras di Badan Urusan Logistik sudah mulai mengkhawatirkan, dan kalau tidak segera diantisipasi akan berakibat buruk bagi ketahanan pangan Indonesia dalam beberapa bulan yang akan datang.

Ketua Bidang Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil, Kontak Tani Nelayan Andalan (Katena), Soeryo Bawono, mengingatkan bahwa dampak yang ditimbulkan dari perubahan cuaca tahun ini membuat kalender agraria di Indonesia akan mengalami perubahan yang signifikan, yang berakibat pada ketersediaan stok pangan.

“Hasil panen gaduh bulan depan kelihatannya tidak seperti yang diharapkan.Selain itu, musim tanam rendeng kemungkinan besar akan mundur hingga bulan Desember. Bila itu terjadi, maka panen rendeng baru bisa dilakukan pada bulan April 2011,” ujar Soeryo yang juga Sekjen Induk Koperasi Tani dan Nelayan (Inkoptan) ini kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 26/8).

Dia menambahkan, pergeseran mundur jadwal tanam dan panen ini membuat Indonesia berpotensi mengalami masa paceklik sekitar lima bulan. Untuk menyelamatkan keadaan, mestinya Bulog segera mengambil langkah antisipasi aktif. Misalnya, dengan mendirikan crisis center yang bertugas mengkoordinasi perkembangan cuaca dan iklim serta berbagai dampak riil yang mengikutinya. Dia juga berpendapat sebaiknya organisasi tani dan pemerhati masalah pertanian dilibatkan dalam menyusun cetak biru menghadapi masa paceklik yang akan datang. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya