Berita

Stanley: Indonesia Mengarah Menjadi Negara Gagal

RABU, 25 AGUSTUS 2010 | 16:31 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Bila berbagai persoalan yang tengah dihadapi masyarakat tidak ditangani dengan baik oleh pemerintah, Indonesia akan terjerembab menjadi negara gagal atau failed state.

Komisioner Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Yosep Adi Prasetyo yang biasa disapa Stanley mengingatkan bahwa Indonesia kini merupakan negara yang berpotensi menjadi negara gagal. Saat ini, dalam daftar lembaga riset dan majalah Foreign Policy, sebut Stanley, Indonesia menempati urutan ke-62 dengan status negara dalam bahaya atau state in danger. Urutan pertama dalam daftar itu adalah Somalia di Afrika.

“Memang saat ini jarak Indonesia dengan Somalia jauh. Bukan tidak mungkin kita juga bisa jadi seperti itu (negara gagal),” ujarnya ketika berbicara di Komnas HAM, Rabu siang (25/8).

Stanley menguraikan sejumlah persoalan yang terjadi berulang-ulang dan ironisnya seperti tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah. Fenomena menjelang Lebaran misalnya.

“Menjelang Idul Fitri harga melambung tidak masuk akal. Antrean minyak tanah juga menimbulkan pertikaian horizontal. Kita melihat kelangkaan barang. Orang mau mudik pun tidak dapat tiket. Dan ini terus berulang,” katanya.

Dia juga sedikit menyinggung kebebasan beragama dan beribadah di Indonesia, dimana negara seakan membiarkan kekerasan yang dilakukan kelompok agama tertentu terhadap kelompok agama lain. Dia mempertanyakan, apakah negara dan pemerintah, dalam hal ini Polri, tidak dapat memberikan perlindungan.

Kalau kejadian-kejadian seperti ini terus terjadi dan dibiarkan pemerintah, maka lama kelamaan banyak warga negara Indonesia yang akan pindah menjadi warga negara lain.

“Ini memperlihatkan fenomena negara salah urus,” demikian Stanley. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya