Berita

Komnas HAM Sesalkan Pembakaran Orang Sakit Jiwa

RABU, 25 AGUSTUS 2010 | 14:23 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Tiga hari lalu (Minggu, 22/8) di Tangerang dua laki-laki yang diduga penculik anak yang menjual organ tubuh korbannya dibunuh oleh massa.

Kasus ini berawal setelah pesan pendek yang mengingatkan masyarakat tentang operasi kawanan penculik anak menyebar di tengah masyarakat. Informasi ini diikuti dengan peringatan yang disampaikan kepolisan setempat agar masyarakat hati-hati ketika menghadapi orang yang tidak dikenal, membawa tas dan tidak memiliki identitas.

“Kebetulan kedua orang ini memenuhi ciri itu. Membawa tas dan tidak punya identatias. Mereka dikejar, dipukuli dan disiram bensin. Dan ketika masih hidup diseret mobil sampai meninggal,” ujar Komisioner Subkomisi Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM, Yosep Adi Prasetyo dalam jumpa pers di Komnas HAM, Rabu siang (25/8).

“Fakta yang ditemukan selanjutnya cukup mengejutkan karena kedua orang itu adalah orang dengan masalah kesehatan jiwa,” ujarnya.

Pakar kejiwaan, Dr. Pandu, yang ikut berbicara dalam jumpa pers ini mengatakan dirinya prihatin karena fenomena itu memperlihatkan kualitas modal sosial masyarakat Indonesia yang turun drastis.

“Kejadian ini mengingatkan saya pada kejadian 12 tahun lalu, kasus ninja di Jawa Timur, khususnya di Malang. Di masa itu, dalam kurun 1998 dan 1999 ada 16 orang pasien gangguan jiwa dibunuh seperti ini. Mereka dibantai, ditusuk bambu runcing dan diarak,” kata Dr. Pandu.

Menurut Pandu, ini adalah indikator kuat bahwa trust yang semakin tipis di kalangan masyarakat, selain berkurangnya rasa empati. Dia juga menyesalkan praktik pembiaran yang dilakukan baik oleh anggota masyarakat maupun aparat pemerintah. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya