Kekhawatiran Amerika Serikat semakin menjadi setelah Iran memperkenalkan pesawat tanpa awak buatan negeri itu yang dapat menjalankan misi pengeboman jarak jauh.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menghadiri peluncuran prototype pesawat tanpa awak yang diberi nama Karrar itu hari Sabtu lalu (21/8).
Menurut Press TV, sejak 1992 Iran memproduksi sendiri berbagai peralatan tempur mereka, mulai dari tanks, pengangkut personel lapis baja, misil, dan pesawat tempur. Pada tahun 2009 Iran berhasil menguji coba radar yang dapat digunakan dalam operasi pengeboman jarak jauh.
Pesawat tanpa awak milik Iran ini diperkirakan menjadi pesaing pesawat sejenis milik Amerika Serikat yang diberi nama Predator. Menurut pihak militer AS, pesawat tanpa awak yang dioperasikan dari jarak jauh meminimalisir risiko dan memudahkan tentara mengintai pihak musuh dan menyerang posisi kombatan lawan.
Sementara Menteri Pertahanan Iran, Brigjen Ahmad Vahidi, seperti dikutip media semi-resmi mengatakan pihak Iran dapat memproduksi Karrar tanpa bantuan dari pihak manapun. Pernyataan Menteri Vahidi itu disampaikan di saat bersamaan dengan rencana Iran memulai fasilitas tenaga nuklir di Busher, selatan Iran.
Pihak AS mempertanyakan motif Iran memperkaya uranium.
“Sangat jelas dan penting digarisbawahi bahwa Iran tidak memerlukan fasilitas pengayaan uranium di negeri itu, bila seperti yang mereka katakan bahwa nuklir mereka untuk tujuan damai,†ujar Jurubicara Gedung Putih Robert Gibbs beberapa hari lalu. [guh]