Berita

Setelah Diberitakan Lari dari Medan Tempur, Prajurit TNI Dapat Penghargaan dari Brigjen Gomez

RABU, 11 AGUSTUS 2010 | 15:48 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Prajurit TNI yang pekan lalu dikabarkan melarikan diri saat pasukan Israel (IDF) dan pasukan Lebanon (LAF) terlibat kontak senjata justru mendapat penghargaan dari Komandan Sektor Timur UNIFIL yang juga Komandan Kontingen Spanyol, Brigadir Jenderal Juan Gomez De Salazar Minguez.

Surat penghargaan tertanggal 6 Agustus 2010 itu ditujukan kepada Komandan Satgas Letnan Kolonel Inf Andi Perdana Kahar dan ditembuskan kepada Komandan Kontingen Indonesia di UNIFIL, Kolonel Inf Restu Widiyantoro.

Dalam rilis yang dikirimkan Kepala Puspen TNI, Mayjen Aslizar Tanjung, disebutkan bahwa penghargaan itu disampaikan Brigjen Gomez dengan tulus. Kontak senjata antara pasukan Israel dan pasukan Lebanon terjadi tanggal 3 Agustus lalu di wilayah selatan Lebanon. Menurut Brigjen Gomez, insiden tersebut dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.

“Namun, penanganan yang tepat oleh pasukan yang berada di tempat kejadian dapat mencegah terjadinya peningkatan eskalasi. Insiden antara LAF dan IDF terjadi secara tiba-tiba dan hanya pasukan yang terlatih dan profesional serta antisipasi dari seorang komandan, peningkatan eskalasi dapat dicegah,” tulis Mayjen Aslizar mengutip Brigjen Gomez.

Juga disebutkan oleh Kapuspen TNI bahwa pemberitaan Al Mannar yang menyebut dua prajurit TNI meninggalkan lokasi pertempuran dengan menggunakan taksi bentuk ketidakpahaman terhadap tugas penjaga perdamaian. Dijelaskan bahwa prajurit TNI di medan tugas Lebanon memiliki tugas pokok memelihara situasi perdamaian di wilayah Lebanon Selatan dan harus bersifat imparsial atau tidak berpihak. Dalam menjalankan tugasnya, pasukan TNI harus mematuhi prosedur, hukum dan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh PBB, seperti Standard Operating Procedure, Role of Engagement maupun Standardize Tactical Incident Reaction.

Dalam insiden baku tembak Selasa(3/8/2010)antara LAF dan IDF di perbatasan Lebanon Selatan dengan Israel, prajurit TNI yang sedang bertugas menjaga perdamaian di wilayah tersebut sudah melaksanakan prosedur yang telah ditetapkan oleh PBB. Dalam STIR No. 17, misalnya, disebutkan bahwa bila ada dua hal yang harus dilakukan bila terjadi insiden kontak senjata antara LAF dan IDF. Pertama, memonitor situasi tanpa membahayakan pasukan sendiri, dan kedua, mengundurkan diri secara taktis. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya