Tidak seperti pesaingnya yang hanya berfokus pada kendaraan lepas landas dan mendarat vertikal elektrik (eVTOL), E-Class mengambil pendekatan hybrid. Ia bisa digunakan baik di jalan raya maupun di Udara.
E-Class memiliki jangkauan 300 mil dengan waktu terbang hingga tiga jam. Hebatnya lagi, kendaraan ini tidak memerlukan landasan pacu.
Dikutip dari
Fox News, Sabtu (10/8), kecepatan E-Class di jalan raya dapat melaju lebih dari 75 mil per jam dengan tenaga listrik murni. Sementara di udara, dapat melaju hingga sekitar 99 mph.
Bayangkan, mengubah perjalanan darat selama 60 menit menjadi petualangan terbang dari pintu ke pintu selama 15 menit.
E-Class dirancang untuk menjadi mobil terbang sejati, yang dapat bertransisi dengan mulus antara perjalanan darat dan udara.
Dengan lisensi pilot helikopter rekreasi dan lisensi pengemudi biasa, pengguna dapat memarkirnya di rumah, berkendara ke vertiport terdekat, dan lepas landas ke tujuan. Bagi mereka yang memiliki area pribadi yang cukup luas, E-Class bisa lepas landas atau mendarat di tempat tersebut.
Bagian menarik lain ada di bagian pengisian bahan bakar di mana pengguna tidak perlu mencari stasiun pengisian khusus atau depo bahan bakar pesawat. Cukup datang ke pom bensin setempat dan isi dengan bensin biasa beroktan tinggi.
Salah satu aspek yang paling menarik dari Pegasus adalah bahwa ini bukan sekadar konsep atau prototipe. E-Class telah memperoleh registrasi kelaikan udara dari Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil (CASA) Australia.
Mereka kini tengah berupaya memanfaatkan hal ini untuk mempercepat registrasi Administrasi Penerbangan Federal (FAA) di AS.
BERITA TERKAIT: