"Kendaraan eVTOL biasa tidak dapat melaju di darat, tetapi model kami dapat digunakan ganda,” kata Qiu Mingquan, wakil presiden di XPeng AeroHT, seperti dikutip dari
Nikkei Asia, Sabtu (20/4).
Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok telah memulai peninjauan sertifikasi jenis untuk pesawat tersebut, yang merupakan persyaratan untuk operasi komersial.
XPeng AeroHT akan mulai menerima pre-order di Tiongkok pada awal Oktober, dengan rencana untuk memulai produksi massal paling cepat tahun depan. Permintaan diharapkan berasal dari perusahaan yang berhubungan dengan pariwisata dan penggemar aktivitas luar ruangan.
Pesawat ini akan dibanderol dengan harga 1 juta yuan (Rp2,23 miliar rupiah).
Qiu mengatakan perusahaan berharap pada akhirnya bisa menurunkan harga hingga ratusan ribu yuan.
"Jika produksi massal dalam skala besar dapat dilakukan, kita dapat mengurangi biaya secara signifikan” untuk bahan-bahan seperti serat karbon, katanya.
Perusahaan juga berencana melakukan ekspansi ke luar negeri.
"Timur Tengah adalah pasar yang penting bagi kami, mengingat tingkat regulasi, keterbukaan terhadap hal-hal baru, dan biaya,” kata Qiu.
BERITA TERKAIT: