Dua laga tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Menurut Sekjen PSSI Yunus Nusi, penunjukkan dua wasit ini merupakan respons AFC atas usulan PSSI, yang tidak mau laga Timnas Indonesia dipimpin oleh wasit yang berasal dari sub-konfederasi yang sama dengan lawannya.
"Beberapa waktu lalu saya hadiri konferensi AFC di Korea Selatan dan kami sampaikan itu," kata Yunus Nusi kepada wartawan, Selasa, 5 November 2024.
"Untuk laga kita lawan Jepang (wasitnya) dari Iran, yang lawan Arab Saudi dari Uzbekistan," sambungnya.
Adapun wasit Iran yang dimaksud sebut adalah Bonyadifard Mooud. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Mooud pernah memimpin laga Liga 1 2017 untuk laga Bhayangkara FC vs Sriwijaya, Persija Jakarta vs PSM Makassar, dan Arema vs Persib Bandung. Sedangkan wasit asal Uzbekistan diyakini adalah Lutfullin Rustam.
"Untuk wasit VAR dari beberapa negara itu tidak ada masalah bagi kami. Yang pasti keinginan kami terobati," kata Yunus Nusi.
"Sebab, kita tahu bersama Iran bersahabat dengan kita, kita tidak berharap mereka membantu tapi mereka netral," tutupnya.
Indonesia sebelumnya merasa dirugikan atas kepemimpinan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, di laga kontra Bahrain. Wasit Ahmed Al Kaf dinilai berat sebelah dan menguntungkan Bahrain.
PSSI pun melancarkan protes kepada AFC atas kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf. Namun protes tersebut tidak digubris sama sekali.
BERITA TERKAIT: