Pernyataan tersebut disampaikan Anies dalam diskusi yang diunggah kanal YouTube R66 Newlitics, Jumat (16/12).
"Kita kadang-kadang kalau di pemerintahan tuh, 'Matiin kritiknya'. Tolong dong ditelepon, jangan kritik lagi," kata Anies dikutip redaksi, Senin (19/12).
Pada hakikatnya, kata Anies, sebuah kritik adalah edukasi kepada publik. Dengan catatan selama kritik disampaikan secara faktual, tidak menyebarkan kebohongan, dan ujaran kebencian.
Pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun menuai kritikan dari sejumlah pihak, salah satunya dari Partai Garuda.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menyebut apa yang disampaikan Anies lebih cenderung seperti tuduhan.
"Anies mau menjual bahwa dirinya tidak antikritik dan pemerintah antikritik. Pertanyaannya, apakah benar Anies dikritik dan pemerintah suka mematikan kritik?" kata Teddy kepada redaksi, Senin (19/12).
Pandangan Partai Garuda, Anies selama ini memang lebih banyak diam saat dikritik. Namun di balik sikap diamnya, justru yang bergerak para pendukungnya.
"Jangankan kritik ke pemerintah, para tokoh dan orang-orang yang sering memfitnah dan memaki pemerintah saat ini masih bebas menyalurkan kegilaan mereka dan tidak dipenjara," tegasnya.
BERITA TERKAIT: