Begitu kata pengamat politik dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, Minggu (23/10).
"Kalau capres dan cawapresnya asal pilih, tentu akan sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI. Berbahaya juga untuk kelanjutan pembangun di tanah air,†tegasnya.
Menurut Jamiluddin, pernyataan Jokowi yang disampaikan di perayaan HUT ke-58 Partai Golkar itu tidak dimaksudkan untuk menyindir capres yang sudah diusung partai lain. Sebab, bukan kapasitas presiden untuk
nyanyi, apalagi mengintervensi capres yang akan diusung partai lain.
Baginya, Jokowi menyampaikan hal itu semata untuk mengingatkan ke Golkar sebagai partai pendukung pemerintah. Dari ungkapan tersebut, lanjut Jamiluddin, Jokowi percaya kepada Golkar untuk melanjutkan pembangunan yang dilakukan.
"Jokowi ingin Golkar menyiapkan capres dan cawapres yang dapat melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukannya,†katanya.
"Dengan begitu, sepeninggal Jokòwi nantinya tidak ada pembangunan yang mangkrak hanya karena tidak sejalan dengannya,†demikian Jamiluddin.
BERITA TERKAIT: