Cara Jenderal Sigit Kenalkan Sejarah Korps Bhayangkara dengan Merevitalisasi Museum Polri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Selasa, 26 Oktober 2021, 18:35 WIB
Cara Jenderal Sigit Kenalkan Sejarah Korps Bhayangkara dengan Merevitalisasi Museum Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meresmikan revitalisasi museum Polri/Ist
rmol news logo Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan revitalisasi muesum Polri di kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (26/10).

Muesum ini, dibangun tahun 2009 bertepatan pada Hari Bhayangkara ke-63 dan dibangun pada saat Jenderal (purn) Bambang Hendarso Dainuri menjabat sebagai Kapolri. Menurut Listyo Sigit, revitalisasi muesum ini merupakan bagian dari melanjutkan sejarah sekaligus mengembangkan nilai-nilai sejarah Polri.

“Harus kita ingat, pepatah Bung Karno, Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah, tentunya ini harus selalu terpatri di hati sanubari kita, bagaimana sejarah Bhayangkara yang pada saat itu zaman kerajaan majapahit, bhayangkara-bhayangkara saat itu dibawah kepemimpinan mahapatih Gajahmada mampu mempersatukan nusantara, dan tentunya spirit itu yang harus selalu kita kenang,” kata Kapolri dalam sambutannya.

Melalui museum ini, Kapolri berharap generasi penerus Polri dan masyarakat mengenal dan memahami bagaimana polisi pada saat ikut dalam meraih kemerdekaan dan mempertahankannya serta nilai-nilai heroik para pendahulu Polri.   

“Dan disinilah peran muesum Polri, untuk bisa mengumpulkan bagian dari nilai dari setiap tahapan perjuangan Polri untuk bisa dikenang dan dikenal bagi kita, generasi penerus kita dan kemudian dikenal oleh masyarakat, jika kemudian masyarakat paham dan kemudian bisa mencintai Polri, dan kita harapkan masyarakat paham dan mencintai polri, dan kita harapkan ikut bergabung utk menjadi generasi penerus Polri yang akan datang,” tandasnya.

Sigit mengingatkan, bahwa saat ini perkembangan zaman yang menuntut kecanggihan teknologi informasi. Oleh karenanya, Muesum Polri harus hadir dengan menamfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Mantan Kapolda Banten ini mengapresiasi, sebuah aplikasi museum virtual yang telah dibentuk.

Karena menurutnya, melalui aplikasi museum virtual, museum Polri ini mampu dikenal oleh sekolah-sekolah mulai dari tingkatan TK, SD, SMP hingga SMK yang dibawah naungan Polri maupun sekolah-sekolah yang berada di masyarakat.

“Sehingga dari awal masyarakat mengenal seperti apa Polri, dengan sejarah perjalanan yang begitu panjangnya tentu harapan kita bahwa setelah mengenal Polri, setelah mengenal sejarah perjalannnya, setelah mengenal bagaimana kisah-kisah heroik para pendahulu kita, setelah mengenal kisah para pahlawan kita, ini kemudian memunculkan spirit dan motivasi hingga akhirnya mencintai Polri, dan tentunya dengan mencintai ada ketertarikan, dan ikut bergabung dengan organisasi institusi kita tercinta Polri,” harap mantan Kabareskrim Polri ini.

Diakhir ia mengingatkan bahwa saat ini institusi Polri dicintai dan dibenci. Dicintai oleh masyarakat yang membutuhkan kehadiran Polri namun dibenci manakala anggota kepolisian melakukan hal-hal yang menyimpang dan mengusik rasa keadilan di tengah masyarakat. Ke depan, Sigit ingin mengubah paradigma itu.  

“Ke depan saya inginkan Polisi dicintai, karena kita melindungi, mengayomi masyarakat, dibenci oleh para penjahat karena gagal melakukan kejahatannya karen ada Polri ditengah-tengah masyarakat itu yang ingin kita ciptakan,” demikian Sigit.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA