Eritrea adalah sebuah negara di ujung timur laut benua Afrika, sementara Eretria adalah sebuah kota tua di sisi kiri Pulau Euboea, Yunani di benua Eropa. Namun baik Eretria maupun Eritrea memiliki makna kebudayaan masing-masing yang menarik untuk disimak.
SejarahEretria adalah sebuah kota kuno di pesisir timur Pulau Euboea, Yunani. Masyarakat Eretria bersama kota tetangganya, Chaisis mendirikan koloni pertama Yunani di Italia. Kemudian Eretria mendirikan koloni sendiri di Chlacidice dan Makedonia.
Kerja sama antar kota Eretria-Chaisis kemudian menjadi persaingan bahkan konflik senjata yang mengobarkan perang Lelantina pada abad VII sebelum Masehi. Meski kemudian kehilangan koloni di luar negeri namun Eretria mandiri dalam membangun diri sendiri menjadi kekuatan militer yang layak diperhitungkan.
Pada abad V sebelum Masehi, laskar serdadu Eretrian mendukung perlawanan kaum Ionian terhadap agresi Darius dari Persia. Sebagai akibat angkara murka amarah Darius, kota Eretria dibumihanguskan sehingga segenap penduduknya terpaksa mengungsi.
Namun tak lama kemudian kota Eretria dibangun kembali. Sayang pada masa penjajahan Makedonia dan Romawi, peran politis Eretria merosot sampai ke titik insignifikan.
ArkeologiEskavasi yang dilakukan para arkeolog di kawasan Eretria menemukan situs-situs reruntuhan sebuah amfiteater dengan panggung dan beberapa baris tempat duduk dalam kondisi relatif masih utuh, sebuah kuil pemujaan dewa Dionisos serta sebuah altar, gimnasium dan kuil pemujaan dewa Apollo Daphneporos.
Sisa-sisa reruntuhan dinding bangunan akropolis dari zaman Medio Helladik (2000-1600 B.C) juga masih anggun bertengger di atas bukit Eretria.
Di masa kini Eretria merupakan satu di antara sekian banyak destinasi wisata pulau Euboea yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.
Banyak yang tidak sadar bahwa Eubeoa adalah pulau Yunani dengan wilayah dan jumlah penduduk terbesar setelah Kreta.
[***]
Penulis adalah pembelajar kebudayaan dunia
