Rektor Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) Burhanuddin Abdullah dan Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Agung Sudjatmoko menilai positif pertumbuhan PDB koperasi itu. Lonjakan tersebut menunjukkan ada pertumbuhan dalam aktivitas koperasi.
"Kenaikan PDB koperasi tersebut cukup tinggi. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dan gerakan koperasi memberikan dampak terhadap pertumbuhan PDB koperasi," kata Burhanuddin, di sela Kongres Koperasi III, di Makassar, kemarin (Jumat, 14/7) .
Mantan Menko Perekonomian itu menilai Reformasi Koperasi yang digulirkan Kementerian Koperasi dan UKMÂ mendorong perkembangan koperasi secara berkualitas di tanah air. Reformasi Koperasi dinilai memberikan dorongan insentif bagi koperasi yang dikelola secara baik dan memberi sanksi bagi koperasi yang dikelola tidak baik.
"Saya sependapat dengan Menteri Koperasi dan UKM selalu menekankan pada kualitas koperasi, bukan lagi target jumlah koperasi yang hendak dikejar tapi tapi anggota yang mendapat manfaat harus sebanyak-banyaknya," tegas Burhanuddin yang juga menjabat Gubernur Bank Indonesia periode 2003- 2008.
Menurutnya, Reformasi Koperasi perlu terus dijalankan sebab melakukan perubahan di dalam tubuh koperasi tidak mudah dan butuh waktu lama. Setelah ada penataan kelembagaan, barulah melakukan lompatan terhadap pengembangan koperasi mulai dari peningkatan SDM koperasi yang terdidik, penggunaan IT dan pengelolaan koperasi secara professional.
Burhanuddin mengatakan, koperasi sebagai soko guru perekonomian harus tetap dipertahankan. Untuk itu, gerakan koperasi melakukan langkah-langkah reformasi dan modernisasi di tubuhnya sendiri.
Di tempat yang sama, Agung Sudjatmoko menyatakan, sebagai orang koperasi sangat senang dengan capaian PDB koperasi 3,99 persen. Capaian ini dinilainya sebagai lompatan karena PDB Indonesia jauh tertinggal dibanding negara-negara ASEAN.
"Saya senang ada lompatan pertumbuhan PDB koperasi. Dibandingkan negara ASEAN lainnya, Indonesia memang masih tertinggal, tapi ini suatu capaian yang kami apresiasi. Ini menunjukkan ada kenaikan dari sisi volume usaha dan keanggotan," kata Agung.
Menurutnya, kinerja koperasi Indonesia ke depan masih dapat ditingkatkan untuk memberi kontribusi lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Kinerja yang baik hanya dapat diraih jika pengelolaan koperasi dilakukan secara professional layaknya sebuah institusi bisnis. Koperasi harus bisa melakukan diversifikasi layanan, menerapkan manajemen koperasi secara modern, menerapkan IT dan meningkatkan kualitas SDM, serta membangun jejaring.
"Kunci untuk mencapai itu adalah pendidikan dan pelatihan pengelola dan pengurus koperasi. Pengelola dan pengurus harus mengetahui dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, sedangkan anggota menyadari penuh hak dan kewajibannya," jelasnya.
Agung menekankan, keberhasilan koperasi ke depan tergantung pada koperasi itu sendiri. Koperasi tidak bisa lagi mengandalkan pemerintah karena sudah masuk dalam dunia kompetisi.
[ald]
BERITA TERKAIT: