"Alhamdulillah, hingga hari penutupan tanggal 12 April kemarin, jumlah pendaftar mencapai 1.174 orang," jelas Ketua Panitia Pelaksana Pusat Lomba Baca Kitab Kuning PKS, Mahmud Mahfudz, lewat rilisnya, Jumat, (15/4).
Babak penyisihan tingkat kabupaten dan kota, dimulai sejak 10 April. Sementara Kamis kemarin, memasuki babak penyisihan tingkat provinsi di DKI dan Jawa Barat.
"Dan puncaknya, grand final tanggal 24 April di Kantor DPP PKS MD Building Jalan Simatupang, Jakarta Selatan," ujarnya.
Lebih jauh, dia menjelaskan, latar belakang pelaksanaan lomba ini untuk melihat fenomena Umat Islam mulai menjauh atau alergi terhadap kitab-kitab yang berbahasa Arab, khususnya Kitab Kuning, yang ada di pesantren.
"Kalau tidak dilestarikan, maka perlahan-lahan, Umat Islam, khususnya generasi muda tidak mengenal dan bahkan tidak mencintai khazanah warisan ulama ini," jelas anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dua periode, dari tahun 2004 hingga tahun 2014 ini.
Oleh karena itu, Mahmud berharap dengan adanya lomba ini akan semakin menegaskan kontribusi pesantren kepada bangsa dan negara, khususnya menjaga tradisi intelektual agama di kalangan generasi muda.
"Agar jangan sampai pesantren selalu dianggap kampungan, tidak maju, tidak moderat, dan sebagainya. Kita ingin umat Islam kembali termotivasi belajar langsung dari rujukan ulamanya,†tambah alumnus Ponpes Tebuireng, Jawa Timur, ini
Lomba Baca Kitab Kuning PKS adalah salah satu rangkaian acara dalam menyambut Milad PKS ke-18 pada 24 April 2016. Juara pertama dari babak final lomba ini adalah Umrah senilai 25 juta rupiah, juara kedua mendapat 20 juta rupiah, juara ketiga mendapat 15 juta rupiah. Sedangkan juara harapan I, II, dan III, berturut-turut mendapat 10 juta rupiah, 7,5 juta rupiah, dan 5 juta rupiah.
[zul]
BERITA TERKAIT: