Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Sirajuddin Abdul Wahab. Sirajuddin pun berharap momentum Munaslub pda Mei mendatang menjadi pintu masuk bagi penyelesaian akhir dari konflik.
"Munaslub harus berjalan secara demokratis, jujur dan bersih, dan tidak ada jegal menjegal dalam pencalonan Ketua Umum," kata Sirajuddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Jumat, 8/4).
Hal lain yang tak kalah penting, sambungnya, pemilik suara dalam Munaslub dapat memilih sosok Ketua Umum dengan terbebas dari penggiringan, tekanan dan intimidasi dari siapapun terhadap pemilik suara.
Sirajuddin mengapresiasi keputusan rapat Pleno DPP Partai Golkar hasil penggabungan kepengurusan Golkar Bali dam Ancol. Rapat Pleno ini dipimpin langsung oleh Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum, dan Agung Laksono sebagai Wakil Ketua Umum.
Suasana Rapat Pleno berjalan dengan lancar, damai, dan kekeluargaan, atmosfir rekonsiliatif sangat dirasakan. Adapun keputusan rapat pleno telah menetapkan pelaksanaan Munaslub Partai Golkar pada tanggal 7 Mei 2016, bertempat di Bali, dengan Ketua Penyelengga Theo L Sambuaga, Ketua Pengarah Nurdin Halid, dan Ketua Pelaksana Zainuddin Amali.
[ysa]
BERITA TERKAIT: