Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rizal Ramli: Sail Komodo Untuk Cegah Perang Di Laut China Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Sabtu, 26 Maret 2016, 17:28 WIB
Rizal Ramli: Sail Komodo Untuk Cegah Perang Di Laut China Selatan
rizal ramli/rmol
rmol news logo Perairan Laut China Selatan merupakan salah satu kawasan rawan konflik di dunia. Di perairan ini, empat negara ASEAN yakni Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Filipina, serta Taiwan dan Republik Rakyat China terlibat dalam sengketa wilayah di Kepulauan Spratly dan Kepulauan Paracel.

China secara sepihak menarik garis batas yang dikenal dengan nine-dashed-lines yang memasuki wilayah peraian keempat negara ASEAN itu. Manuver China ini telah mencipatakan instabilitas di kawasan.

Menurut Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, situasi konflik ini tentu mesti disadari oleh Indonesia yang selain berada di dekat hot zone itu, juga memiliki hubungan baik dengan masing-masing negara yang mengajukan klaim.

"Kami tidak ingin kawasan ini menjadi kawasan konflik yang akan merugikan kita semua. Karena itu pemerintah Indonesia kini mengembangkan diplomasi maritim dengan serius antara lain dengan menggelar latihan-latihan bersama yang melibatkan kekuatan laut masing-masing negara," ujar Rizal Ramli dalam perbincangan di kediaman pribadi di Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan, Sabtu siang (26/3).

Dalam waktu dekat, pertengahan April nanti, Indonesia akan kembali menggelar latihan bersama yang diikuti Angkatan Laut lebih dari 30 negara. Latihan bersama Sail Komodo 2016 itu akan dimulai di Mentawai, Sumatera Barat, dan menurut rencana dibuka Presiden Joko Widodo.

"Latihan-latihan seperti Sail Komodo ini penting dilakukan agar para pengambil keputusan di lapangan saling kenal secara pribadi dan saling memahami posisi masing-masing negara," kata Rizal Ramli lagi.

"Sehingga bila ada insiden di lapangan, di Laut China Selatan, misalnya, dapat diselesaikan dengan baik dan tidak berkembang ke arah yang tidak diinginkan dan menjadi perang terbuka," demikian Rizal Ramli. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA