Chat News

Polisi Gendut Disuruh Ramping

Seminggu 2 Kali Joging

Rabu, 27 Januari 2016, 08:03 WIB
Polisi Gendut Disuruh Ramping
foto:net
rmol news logo Polisi idealnya sih memiliki tubuh yang ramping, tidak gendut apalagi sampai Over Weight (OW). Soalnya, tugas polisi sangat berat yakni mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat. Nah, di Polda Sulawesi Utara (Sulut) ratusan polisi yang tergolong OW wajib joging seminggu dua kali. Program itu mendapat dukungan dari pegiat dunia maya. Bagaimana mau ngejar penjahat kalau polisinya gendut.

Polda Sulut langsung melaksanakan program pengendalian berat badan (PPBB) begitu tahu para anggotanya gendut. Sebelum bertugas, polisi OW itu wajib keliling area Polda seminggu dua kali, biar langsing. "Program ini sangat baik bagi anggota Polri guna mencapai postur tubuh yang ideal," ujar Karo SDM Polda Sulut, Kombes Iriansyah saat memantau aktivitas joging polisi gendut di Polda Sulut, kemarin.

Iriansyah mengatakan, program ini berlaku tidak hanya tingkat Polda. Di Polres sampai jajaran Polsek se-Sulut segera melakukan program serupa. "Pembinaan fisik dua kali dalam seminggu setiap Selasa dan Jumat melakukan olahraga senam peregangan, joging dan sit up," ucapnya.

Polisi yang tergolong gendut pun merasa antusias mengikuti program ini. Polwan Briptu Vivi misalnya, dia merasa program ini sangat positif. "Baik ikut kegiatan seperti ini, apalagi joging bersama dengan teman-teman anggota. Mudah-mudahan berat badan saya turun," ujarnya sembari tertawa.

Program ini cukup menyita perhatian pegiat dunia maya. Di jagat Twitter bertaburan komentar positif mendukung langkah polisi. Akun @GangMayong beranggapan, kalau polisinya gemuk pasti sulit mengejar penjahat. "Sekarang polisi yang gemuk seminggu 2x dikumpulkan untuk olahraga bersama agar langsing, kalau gemuk sulit mengejar penjahat," cuitnya.

Tweeps banyak juga yang menceritakan pengalamannya bertemu dengan polantas yang berpostur gemuk. "Coba sekilas mengamati, pak polisi kita kok banyak yang gemuk gempal. Perlu olahraga lebih sepertinya," saran @briliano. Akun @valerianvale punya pengalaman serupa. "Polisi Indonesia banyakan yang obesitas," tulisnya.

Komentar netizen pun terus berkembang. Ada yang coba membandingan postur anggota TNI dengan polisi. Bagi tweeps, raga TNI jauh lebih kekar dan sangar. "Kenapa sih kebanyakan polisi badannya gemuk. Kalau enggak perutnya buncit, beda sama tentara yang badannya kekar dan sangar," cuit @sjaifoedin.

"Pesan saya buat bapak-bapak polisi tolong yang badannya gendut dikurusin, jangan terima suap, kalau ada kasus langsung ditangani, bela kebenaran," cuit @dea3638.

Ada juga yang berkelakar. Misalnya @anggiify, polisi yang gemuk itu kebanyakan sudah tidak muda lagi. "Polisi rata-rata udah tuanya gemuk sih wkwkwk," tulisnya. "Polisi sekarang patroli pake sepeda, sebentar lagi jumlah polisi gemuk jadi berkurang," ucap @shandy_gafar.

Akun @Don_gundul menyebut, tidak adanya demonstrasi membuat polisi menjadi gendut karena sedikit bergerak. "Nggak ada demo, polisi nggak gerak, tambah lemu, obesitas, dadi gampang loro. Maka demo juga menyehatkan,"  kicaunya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA