
. Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali‎ Aburizal Bakrie (ARB) sudah memberikan segalanya, termasuk menawarkan cara penyelesaian menyeluruh. Tawaran ARB  ‎yang disampaikan secara terbuka dan formal dalam pidato politik pembukaan Rapimnas ini seharusnya dimanfaatkan oleh seluruh kader termasuk dari pihak Agung Laksono dengan ikut serta sebagai peserta Rapimnas.
Demikian disampaikan Wakil Sekjen Golkar hasil Munas Bali, Lalu Mara Satria Wangsa. Dengan sebagai peserta, lanjut Lalu Mara, kubu Agung bisa memilih ikut di sidang komisi yang akan dibagi menjadi tiga, dan salah satunya yang paling hangat adalah komisi bidang organisasi. ‎Disanalah mereka harus meyakinkan peserta yang merupakan pemilik suara yang sah.Â
‎"Kan mudah sekali meyakinkan 2/3 pemilik suara. Tanpa perlu harus keliling ke seluruh Indonesia.‎ Jangan ngomong di media, karena media tidak punya hak suara di Rapimnas," kata Lalu Mara kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu (Minggu, 24/1).Â
‎"Dan jangan pula nunggu disuapin atau nunggu matang. Harus kerja. Ibaratnya, sebelum jadi nasi, kan harus ngebajak sawah, menanam sawah dengan bibit unggul, menyirami, merawat, baru akhirnya baru bisa manen. ‎Jangan mau manen saja tanpa ikut ngebajak sawah, menanam, menyiram, dan merawat," sambung Lalu Mara. ‎
Sebagai politisi dan kader Golkar, lanjut Lalu Mara, tentu semuanya tahu aturan organisasi. Dan sebagai aktivis atau pejuang organisasi tahu bahwa perdebatan yang akhirnya mengambil keputusan dimulai dari sidang komisi terus di bawa ke paripurna.Â
‎"Bukan ngomong di media. Kalau masih ngomong di media tanpa ikut Rapimnas, Ini sih yang ngebajak siapa, yang mau manen siapa? Kan gak nemu. Petani aja marah kalau padi yang dia tanam dan rawat terus dipanen sama orang lain! He he," sindir Lalu Mara.Â
‎Lalu Mara pun mengibaratkan persoalan ini dengan ‎Liga Champions. Munas Bali ini sudah unggul 2-0 di leg kedua. Pertandingan belum selesai, tiba-tiba mantan wasit masuk ke lapangan dan menghentikan pertandingan dengan bilang pertandingan dianggap tidak ada, dan akan ada pertandingan lagi nanti.Â
‎"Yang berentiin mantan wasit, bukan wasit resmi. Ya wajar wasit resmi protes, pemain protes, dan penonton pun marah," sindir Lalu Mara lagi, terkait Mahkamah Partai Golkar pimpinan Muladi yang sudah habis kepengurusan seiring dengan berakhirnya hasil Munas Riau.Â
Meski demikan, masih kata Lalu Mara, dengan rendah hati ARB menawarkan pertandingan yang sesuai dan diatur AD/ART. Artinya, sebelum laga dimulai harus dibahas persiapan dan mekanisme lewat Rapimnas.Â
‎"Oleh karenanya mereka harus ikut Rapimnas, dan yakinkan dong pemilik suara agar mau buat pertandingan ulangan he he.Kalau mau ngarep menang WO, lah mana bisa. Timnya aja sudah dicabut sebagi tim oleh Menkumham atas perintah Mahkamah Agung he he," ungkap Lalu Mara.
‎Lalu Mara menambahkan, mana ada di politik menang tanpa keringat (kerja) alias menang WO. Dan tampaknya kubu Agung seperti ngarep menang WO.Â
 ‎"Sudah diputuskan tidak sah sebagai tim, sudah dicabut SK-nya oleh Menkumham atas perintah MA, terus mau ngarep pula menang WO," demikian Lalu Mara. [ysa]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: