Cara Jokowi Malah Bisa Meningkatkan Permintaan Burung

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Minggu, 03 Januari 2016, 17:41 WIB
Cara Jokowi Malah Bisa Meningkatkan Permintaan Burung
rmol news logo Langkah Presiden Joko Widodo menjaga ekosistem dengan cara memborong burung di Pasar Pramuka dan melepaskannya ke alam bebas dinilai sebagai cara yang keliru.

Investigator Senior Scorpion Wildlife Trade Monitoring Group Marison Guciano mengkhawatirkan langkah Jokowi yang memborong burung di Pasar Pramuka justru akan menjadi tren dan diikuti masyarakat.

"Itu akan sangat berbahaya karena malah mendorong pengambilan burung dari alam liar secara besar-besaran akibat permintaan yang kian meningkat," kata dia dalam keterangannya, Minggu (3/1).

Dia mengatakan, Presiden Jokowi seharusnya memberi perhatian terhadap perdagangan ilegal satwa liar yang semakin mengkhawatirkan dengan cara menutup pasar-pasar satwa liar.

Menurut Marison, lebih dari  20.000 burung liar diperjualbelikan secara ilegal dengan terbuka setiap saat di Jakarta. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan karena populasi liar tidak akan dapat berreproduksi secara cepat untuk menggantikan burung-burung tersebut.

"Kami secara rutin melakukan pemantauan perdagangan satwa liar di pasar pasar satwa dan menemukan hampir semua satwa liar diperdagangkan secara ilegal karena diambil langsung dari habitatnya di alam liar,"  jelasnya seraya menyebut penegakan hukum terhadap kejahatan satwa liar masih menjadi rapor merah dalam Pemerintahan Jokowi-JK.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA