Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Punya Tiga Kelebihan, Pariwisata Indonesia Unggul Se-ASEAN

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Selasa, 08 Desember 2015, 18:43 WIB
Punya Tiga Kelebihan, Pariwisata Indonesia Unggul Se-ASEAN
rmol news logo Pariwisata Indonesia punya banyak kelebihan dibanding dengan yang ada di negara lain. Pertama, Indonesia unggul di price (tidak mahal), berdasarkan tour and travel competitiveness index versi World Economic Forum (WEF).

Meski murah, kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, bukan berarti murahan. "Kualitas layanannya standar global, hanya tertekan karena kurs saja. Tapi buat industri pariwisata, itu oke-oke saja, value nya tetap tinggi," ungkap Arief dalam keterangannya petang ini.

Selain price, dia menambahkan, Indonesia juga kuat di nature dan culture. Karena itu dia menyatakan, pariwisata Indonesia siap bersaing malah unggul bila dibandingkan dengan Malaysia yang merupakan rival emosional dan historical kita dan Thailand musuh profesional di sektor pariwisata. Termasuk dengan negara Asia Tenggara lainnya, Singapura dan Filipina misalnya.

Selain punya lebih banyak destinasi, Indonesia juga memiliki alam yang lebih indah, budaya yang kuat daripada rival-rival yang berada di kawasan ASEAN. Bahkan untuk budaya, Indonesia tidak perlu mengklaim budaya orang lain. "Dan kita terus lakukan pembenahan," sambung mantan Dirut Telkom ini.

Bagaimana promosinya? Menpar mengakui selama ini brand Wonderful Indonesia belum banyak dikenal di peta pariwisata dunia. Namun sudah mulai dikenal setelah banyak strategi promosi digenjot pada tahun 2015 ini. "Brand Wonderful Indonesia naik peringkat dari tak punya posisi sama sekali, menjadi papan 47 dunia, mengalahkan Malaysia dan Thailand," jelas Menpar.

Soal bagaimana strategi dan bentuk promosi, impact terhadap pariwisata, dampak ekonomi, destinasi yang sudah dipersiapkan seperti apa, dan sebagainya, Menpar akan mengungkapkanya dalam acara Economic Challenge di MetroTV malam ini pukul 21.00 WIB.

Yang jelas, dia menambahkan, pihaknya menerapkan teori 3A, atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Karena satu objek wisata setidaknya harus memiliki tiga unsur tersebut.

"Karena itu, langkah awal kami genjot di 3 greaters, yakni Great Bali, Jakarta dan Batam. Ketiganya memiliki 3A itu, dan kita harus  memulai dari yang akhir. Selama ini turis mancanegara masuk ke Bali 40%, Jakarta 30%, dan Batam Bintan 20%. Nah, dari tiga pintu masuk itulah kita distribusikan ke banyak destinasi lain di Indonesia," jelasnya.

Setidaknya ada 10 destinasi yang menjadi prioritas Kemenpar saat ini. Dari Danau Toba Sumsel, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Pulau Seribu Jakarta, Borobudur Jateng, Bromo Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Malut. "Tiga diantaranya akan dijadikan KEK kawasan ekonomi khusus pariwisata," tandasnya.[zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA