Demikian kabar dari
The Straits Times pada 29 Mei lalu
. Berita ini jauh sebelum horor Paris terjadi, Jumat malam waktu setempat (13/11).
Singapura, sebagaimana postingan sosial media ISIS saat itu, telah didentifikasi menjadi target serangan ISIS. Ketika itu, pemerintah Singapura sendiri sudah menahan seorang mahasiswa berusia 19 tahun yang membuat rencana untuk bergabung dengan ISIS di Suriah.
Kabar ini bukan kali pertama menjadikan Singpura menjadi target. Tahun lalu juga sudah dikabarkan oleh majalah ekstremis berbahasa Inggris tentang bagaimana para militan bisa menyerang di laut.
Ancaman ke Singapura dan kawasan ini seiring dengan pembentukan militan ISIS untuk kawasan Asian Tenggara. Di kawasan ini pun mereka berkomunikasi dengan dalam Bahasa Indonesia dan Melayu ketimbang bahasa Arab.
Diberitakan juga, sebagaimana catatan Jasminder Singh dari S. Rajaratnam School of International Studies, bahwa saat ini ada lebih dari 700 militan dari Indonesia dan lebih dari 200 pejuang dari Malaysia yang bertempur di Irak dan Suriah.
[ysa]
BERITA TERKAIT: