Hal itu dikatakannya dalam Silaturahim Pers Nasional dan Kick Off Hari Pers Nasional 2016 di Auditorium TVRI, Jakarta, Senin siang (2/11).
Ia mengatakan, pers nasional menghadapi berbagai masalah mulai dari biaya operasional yang begitu tinggi sampai pada mindset yang terkadang terlalu "Jakarta oriented" tanpa menghiraukan kehidupan pers di daerah-daerag terpencil.
"Kita kadang terlalu Jawa Sumatera Jakarta oriented. Kadang kita kurang perhatikan teman-teman di daerah," kata Bagir.
Dia menyampaikan secara khusus kehidupan pers di tanah Papua yang sulit untuk mandiri, independen, dan meningkatkan kualitas mereka.
"Tapi ada persoalan yang mereka sampaikan, kalau harus meliput tempat yang jauh mereka sangat bergantung pada Bupati atau Gubernur, bagaimana mau independen?" ungkap Bagir
Peluang mereka untuk memperbaiki kualitas jurnalistik mereka pun sangat kecil. Pers di pedalaman merasa kurang diajak oleh insan pers yang ada di daerah maju untuk meningkatkan mutu jurnalistiknya.
"Saya anjurkan kita untuk mengadakan terus peningkatan kompetensi wartawan," tegasnya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: