Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Utang Pelindo II Bejibun, Pelabuhan Tanjung Priok Rentan Dikuasai Asing

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 29 Oktober 2015, 20:16 WIB
Utang Pelindo II <i>Bejibun</i>, Pelabuhan Tanjung Priok Rentan Dikuasai Asing
rj lino
rmol news logo Pelindo II sangat rentan jatuh ke tangan pihak asing. Pasalnya pengelola pelabuhan Tanjung Priok ini memiliki utang yang sangat besar kepada tujuh konsorsium bank asing.

Anggota Pansus Pelindo II Masinton Pasaribu juga mengkhawatirkan hal yang sama. Menurut politisi muda PDI Perjuangan itu, pihaknya ragu terhadap kemampuan Pelindo II membayar utang tersebut.

"Kalau utangnya tidak bisa dibayar, tidak tertutup kemungkinan pengelolaan Pelindo II jatuh ke pihak asing. Saya dan mungkin kita semua tak setuju kalau pelabuhan Tanjung Priok dikelola asing," tegas Masinton dalam diskusi "Ada Apa Dengan Pelindo II" di gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/10).

Untuk mendanai proyek perluasan Pelabuhan Tanjung Priok, Pelindo II mengutang kepada tujuh konsorsium bank asing sebesar Rp 12,2 triliun.

Ketujuh bank asing tersebut yakni Deutsche Bank, Australia and New Zealand Bank (ANZ), Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU), Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Mizuho Bank, Sociate Generale Bank, dan United Overseas Bank (UOB).

Masinton mempertanyakan kemampuan Pelindo II membayar utangnya tersebut. Sementara Pelindo II punya catatan hitam dalam kasus JICT.

Dia membeberkan kalau sebelum dijual ke Hutchison Port Holding (HPH), keuangan JICT sangat sehat. Namun entah mengapa akhirnya dijual ke perusahaan Hongkong tersebut.

"Saya khawatir, kalau utang Pelindo II kepada konsorsium bank asing tak bisa dibayar, apapun akan dilakukan, termasuk menyerahkan pelabuhan Tanjung Priok ‎ke pihak asing. Bangsa ini bisa-bisa tak punya pelabuhan lagi," tegasnya. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA