Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perlu Dukungan Semua Pihak Mempromosikan Indonesia sebagai Pusat Wisata Halal

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 22 Oktober 2015, 17:40 WIB
Perlu Dukungan Semua Pihak Mempromosikan Indonesia sebagai Pusat Wisata Halal
ilustrasi
rmol news logo Tiga penghargaan dunia di ajang the World Halal Travel Award  2015, selain membanggakan juga akan menjadi daya tarik tambahan bagi segmen wisatawan muslim manca negara.

Demikian disampaikan pengamat ekonomi dan marketing Popy Rufaidah, Kamis (22/10) tiga penghargaan yang diraih Indonesia di World Halal Travel Summit and Exhibition 2015 yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 19-21 Oktober 2015.

Ketiga penghargaan tersebut ialah World's Best Family Friendly Hotel dimenangkan oleh Sofyan Hotel Betawi Jakarta, World's Best Halal Honeymoon Destination dan World's Best Tourism Destination yang dimenangkan Lombok.

Namun menurutnya, agar tak berhenti sebatas apresiasi dan mampu mendongkrak pariwisata nasional, pemerintah beserta segenap masyarakat perlu segera mewujudkan konsep wisata halal menjadi realitas yang terwujud dalam dunia pariwisata Indonesia. Bahkan pemerintah segera mengimplementasikannya dalam realitas keseharian.

Direktur Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Padjajran ini meyakini  tentu telah ada kriteria sumber daya pariwisata halal, sumber daya alam halal, fasilitas hiburan halal, fasilitas olahraga dan rekreasi yang halal, dan berbagai standardisasi lainnya.

Popy juga meyakini, konsepsi pariwisata berbasis halal yang telah ada itu tentu mendasarkan kriteria-kriterianya atas arahan lembaga kredibel, misalnya Majelis Ulama Indonesia (MUI). Masalahnya, berbagai hal yang sebenarnya akan membantu semua unsur kepentingan dunia pariwisata untuk mempromosikan wisata halal Indonesia tersebut belum banyak dirasakan publik.

"Perlu sosialisasi yang lebih massif dan terarah, yang juga memerlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata, termasuk seluruh warga," kata Popy.

Tantangan lainnya, kata peraih PhD dalam manajemen pemasaran itu, adalah membangun branding pariwisata Wonderful Indonesia pada benak pasar pariwisata halal, melalui value creation  yang sesuai kebutuhan segmen pasar.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai tiga tersebut sebagai prestasi yang membanggakan yang akan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata halal dan hotel halal kelas dunia.

Sementara itu, penggagas dan kreator pariwisata halal Indonesia, Sapta Nirwandar, menilai potensi pariwisata halal Indonesia terlampau besar untuk dibiarkan tanpa pengembangan.

 "Indonesia memiliki peluang besar menjadi pemain utama pariwisata halal di dunia, karena potensi yang kita miliki pun begitu besar," kata penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata tersebut. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA