Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Adhyaksa: Fornas, Momen Penting untuk Menjadikan Olahraga Sebagai Gaya Hidup

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 02 Oktober 2015, 03:57 WIB
Adhyaksa: Fornas, Momen Penting untuk Menjadikan Olahraga Sebagai Gaya Hidup
adhyaksa dault
rmol news logo Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) 2015 akan digelar di Bali, pada 9-11 Oktober mendatang. Pelaksanaan Fornas ini diyakini sebagai sebagai langkah ampuh untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup warga Indonesia ke depan.

"Fornas ini merupakan momen penting dalam pemberdayaan olahraga nasional, khususnya upaya untuk memasyarakatkan dan menjadikan olah raga sebagai gaya hidup," kata mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault, dalam keterangannya, Jumat, (2/10).

Terkait upaya memasyarakatkan olahraga, Adhyaksa mengapresiasi terhadap gerakan olahraga di hari Jumat yang saat ini telah menjadi kebiasaan umum. Tetapi ia menilai, gerakan itu akan lebih memiliki dampak kalau dilaksanakan setiap hari.

"Dulu kita punya kebiasaan melakukan Senam Pagi Indonesia, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), bahkan Taiso di zaman Jepang yang seringkali dilakukan setiap hari. Mungkin sebaiknya memang dilakukan setiap hari agar dampaknya kian terasa," ungkap Ketua Kwartir Nasional Pramuka ini.

Untuk itulah, kata dia, sebaiknya semua pihak memikirkan bagaimana membuat semangat untuk berolahraga itu tetap terjaga terus menerus.

"Jangan hanya karena ada even-even besar, Fornas atau TAFISA saja. Kita harus lebih mengupayakan semangat berolahraga itu kita hayati dalam kegembiraan dari hari ke hari," ungkap tokoh yang digadang-gadang akan maju dalam Pilgub Jakarta ini.

Karena itulah, dia menambahkan, diperlukan upaya sinergis semua pihak terutama para pemangku kepentingan dunia olahraga nasional. Menurutnya, tujuan luhur menjadikan olahraga sebagai gaya hidup bangsa tak mungkin tercapai tanpa upaya sinergis setiap pemangku kepentingan.

Alasannya, dengan begitu kompleksnya persoalan di dunia olahraga, setiap pemangku kepentingan bisa berpartisipasi lebih konkret pada hal-hal yang menjadi tugas pokok atau pun kekuatan utama yang dimilikinya. "Sinergi dengan pemangku kepentingan lain menjadikan pekerjaan besar dan berat itu tak hanya lebih ringan, melainkan makin mungkin untuk dicapai," demikian Adhyaksa.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA