Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menag: Taati Jadwal Melontar Jumroh, Pagi Setelah Subuh atau Sore Mendekati Maghrib

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Jumat, 25 September 2015, 06:17 WIB
Menag: Taati Jadwal Melontar Jumroh, Pagi Setelah Subuh atau Sore Mendekati Maghrib
menag
rmol news logo Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan jamaah haji Indonesia untuk mentaati jadwal melontar jumrah yang telah ditetapkan. Peringatan itu disampaikan menyusul insiden Mina kemarin yang merenggut ratusan jiwa jamaah haji.

"Saya selaku Amirul Haj mengimbau jamaah menaati jadwal (melontar jumrah), yaitu pada pagi setelah subuh atau sore mendekati maghrib," kata Menag di Mina, Arab Saudi, Kamis malam, seperti dilansir situs Kementerian Agama.

Selain bertujuan untuk pengaturan arus, waktu-waktu melempar jumrah yang disediakan juga sudah mempertimbangkan aspek suhu panas udara di Mina. Dengan demikian, jemaah terhindar dari desak-desakan dan ketidaknyamanan di jamarat.

Informasi terakhir, korban tewas dalam tragedi Mina telah mencapai angka 717 jemaah haji. Sementara jumlah korban yang mengalami luka diperkirakan sebanyak 805 orang.

Menag mengingatkan agar tragedi yang kebanyakan menimpa jamaah asal Mesir dan negara-negara Afrika tersebut dijaikan pelajaran agar jamaah tidak tergesa-gesa menjalani salah satu ritual wajib haji tersebut.

Apalagi, jalur 204 bukanlah jalur resmi jemaah haji Indonesia. "Jadi mungkin saja mereka tersesat atau terbawa arus kuat ke satu titik, sehingga tidak tahu arah dan masuk ke jalur yang bukan semestinya," imbuh Menag terkait 3 jamaah haji Indonesia yang turut jadi korban.

Untuk mencegah kesimpangsiuran informasi korban, politikus PPP ini meminta jamaah haji termasuk keluarga di Indonesia untuk menunggu informasi resmi. "Jadi masyarakat tidak perlu resah, pada saatnya nanti kalau kita dapat informasi lain akan diupdate. Mudah-mudahan hanya tiga ini dan tidak ada tambahan lagi," tandasnya.

Dua jamaah haji Indonesia yang meninggal tersebut adalah Hamid Atwi Tarji dari Probolinggo, Jawa Timur, dan Busyaiyah Sahrel Abdul Gafar yang berangkat dari embarkasi Batam. Sementara satu jamaah lagi belum teridentifikasi karena tidak membawa identitas seperti gelang yang berisi informasi nama, nomor kloter, dan embarkasi.  [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA